Inovasi Perumahan Berkelanjutan: Mewujudkan Hunian Layak di Setiap Sudut Berau
Tanjung Redeb — Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) menjadi salah satu fokus utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Berau. Sebagai bagian dari 18 Program Unggulan Pemerintah Kabupaten Berau, BSPS dirancang untuk memastikan setiap warga memiliki akses terhadap rumah layak huni yang memenuhi standar kualitas dan kenyamanan.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Hepni, mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan ini telah dimulai sejak Juni dan direncanakan berlanjut hingga akhir tahun 2024. Hepni menekankan bahwa kriteria rumah layak huni mencakup aspek keamanan, kesehatan, keberlanjutan, dan aksesibilitas, yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan tempat tinggal yang lebih baik.
Dari anggaran total sebesar Rp7,4 miliar yang dialokasikan untuk 10 kecamatan, bantuan ini akan disalurkan kepada 291 unit rumah yang dinyatakan tidak layak huni. Bantuan tersebut ditujukan kepada masyarakat Berau yang belum memiliki rumah atau yang rumahnya mengalami kerusakan parah. “Kami ingin, warga Berau memiliki tempat tinggal yang layak dan nyaman,” jelas Hepni.
Lebih lanjut, Thomas, staf di Bidang Perumahan, menambahkan bahwa terdapat beberapa unit tambahan yang sebelumnya tidak tercover dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni, yaitu dari daerah Inaran dan Sukan Tengah. “Dengan demikian, total unit yang dibantu kini meningkat dari 291 menjadi 309 unit,” tambahnya.
Pembagian kawasan penerima bantuan BSPS dibagi menjadi tiga kategori: perkotaan, pesisir, kepulauan, dan pedalaman, yang mencakup 27 kampung dengan total mencapai 345 unit, termasuk dalam APBD Murni dan APBD Perubahan. Bantuan yang diberikan mencakup rehabilitasi bangunan serta fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK).
Penerima program BSPS akan mendapatkan bantuan dengan besaran yang bervariasi. Untuk kategori rehabilitasi murni, bantuan yang diberikan sebesar Rp20 juta, sedangkan untuk rehabilitasi MCK, anggarannya mencapai Rp32 juta. Thomas juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, baru sembilan kampung yang berhasil terealisasi dalam program BSPS tersebut.
“Harapan saya, insya Allah semua kampung dapat terealisasikan, dan dana anggaran APBD pun dapat memadai,” pungkasnya, mengakhiri pernyataannya dengan optimisme untuk masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Kabupaten Berau. (mar)