TANJUNG REDEB – Memiliki background sebagai lulusan pendidikan, Sri Juniarsih paham betul bagaimana para tenaga pendidik menjalankan tugasnya. Sehingga, kesejahteraan pendidik pun menjadi salah satu prioritas yang diperjuangkan.

Sejak menjabat pada masa pandemi COVID-19, peningkatan insentif khususnya guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah masuk dalam misi meningkatkan kualitas SDM yang cerdas, sejahtera, dan berbudi luhur. Dan komitmen ini telah disampaikan sejak pengukuhan 13 bunda PAUD kecamatan se-Kabupaten Berau beberapa tahun lalu.

Insentif bagi guru PAUD pada tahun 2022 yang diberikan adalah Rp500 ribu per bulan. Dan sekarang bertambah nominalnya menjadi Rp 750 ribu setiap bulannya, dan sudah diterima ratusan guru PAUD.

“Kenapa guru PAUD? Karena mereka memiliki peran penting dalam memberikan pengetahuan kepada anak usia 3-4 tahun yang masuk dalam fase golden age alias usia emas. Termasuk tugas mereka saya akui berat. Menjaga kepercayaan diri anak untuk daerah di masa depan,” ungkapnya.

Berdasarkan data Disdik Berau, saat ini terdapat 243 satuan PAUD yang tersebar di seluruh Kabupaten Berau, untuk PAUD negeri sebanyak 16 satuan, dan PAUD swasta atau yang dikelola yayasan dan masyarakat sebanyak 227 satuan.

“Guru PAUD ini memiliki peran penting pendidikan karakter bagi anak sejak usia dini, karena anak usia dini adalah kelompok anak, yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Diharapkan para guru PAUD untuk selalu peduli kepada anak didiknya,” ucap Sri Juniarsih.

Dinas Pendidikan Berau pun sangat mendukung program Pemkab Berau untuk menambah insentif guru PAUD. Apalagi dengan kondisi pandemi saat itu, dimana pendapatan pengelola PAUD menurun. Karena selama ini mayoritas PAUD mengandalkan dari partisipasi orangtua atau sumbangan dan lainnya.

Untuk insentif selama ini yang ada di Disdik Berau, diberikan untuk wilayah kelurahan baik PAUD berstatus negeri maupun swasta. Sementara untuk guru PAUD di kampung-kampung pemberian insentif menjadi tanggung jawab kampung melalui Alokasi Dana Kampung (ADK).

Pemkab memberikan perhatian yang sama. Perbedaannya, untuk guru PAUD Negeri insentif diberikan oleh pemerintah, sedangkan guru PAUD Swasta pemberian insentif oleh yayasan yang mengelola PAUD.

Selain itu, selama menjabat sebagai Bupati, Sri Juniarsih juga selalu mengingatkan bila pola komunikasi dua arah antara pemerintah dan para tenaga guru menjadi proses penting dalam menentukan kebijakan bagi para guru.

“Hal ini sebagai salah satu cara, agar program pemerintah ke depan yang dibarengi dengan kebijakan daerah dapat berjalan lurus dengan visi pembangunan daerah. Termasuk intinya kami ingin mendengar suara langsung dari para guru, agar kami bisa tepat dalam menentukan kebijakan,” pungkasnya.

Nana, salah satu guru PAUD yang ditemui dan ditanyai mengenai kenaikan insentif ini, menyebut jika dirinya sangat bersyukur karena mendapat perhatian dari Bupati perempuan pertama di Berau itu.

“Alhamdulillah dengan kenaikan insentif ini menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kesejahteraan kami sebagai tenaga pendidik. Mudahan insentif ini bisa naik lagi di tahun selanjutnya,” katanya.

Sri Juniarsih Raih Penghargaan Bunda PAUD dari Kemendikbudristek

Sri Juniarsih yang saat itu menjabat sebagai Bunda PAUD, menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Penghargaan diberikan karena Sri Juniarsih dinilai sukses melakukan pembinaan kelembagaan pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga tingkat kecamatan dan kampung di Bumi Batiwakkal.

Penghargaan diterima Sri Juniarsih, didampingi Ketua Kelompok Kerja Regulasi dan Tata Kelola Satuan Pendidikan, Muhammad Ngasmawi, mewakili Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Jameri, di Kantor Direktorat Jenderal PAUD, pada Desember 2022 lalu.

Sri Juniarsih dinilai memiliki kinerja dan kepedulian yang tinggi dalam mendukung program Bergerak Bersama Menuju PAUD Berkualitas. Menitipkan harapan agar terus berkarya dan semakin memberi makna bagi bangsa dan negara.