Pesan Maulidiyah: Media Sosial Harus Jadi Alat Pemersatu, Bukan Pemecah Keluarga
Tanjung Redeb – Asisten III Setda Berau, Maulidiyah, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Literasi Media Terhadap Penguatan Ketahanan Keluarga yang diselenggarakan oleh Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim. Kegiatan ini berlangsung di Hallroom Grand Parama, Tanjung Redeb, pada Rabu (13/11/2024).
Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten, di antaranya Muhammad Ali Husni, Pengurus Divisi APSIFOR, dan Tri Wahyuni, Ketua Cabang FJPI Kaltim. Peserta acara ini melibatkan perwakilan pelajar, mahasiswa, organisasi kewanitaan, serta anggota PWI Kabupaten Berau.
Dalam sambutannya, Sekretaris PWI Berau, Dedy Warseto, menekankan pentingnya literasi media sebagai alat untuk memperkuat ketahanan keluarga. Menurutnya, dengan literasi media yang baik, setiap anggota keluarga dapat memahami berbagai risiko dan ancaman yang dapat muncul melalui media, serta menyaring informasi yang diterima dengan lebih cerdas.
“Dengan literasi media yang baik, kita dapat menyaring informasi yang diterima dan mengambil keputusan yang lebih cerdas,” jelas Dedy.
Dedy menambahkan, penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga memerlukan upaya komprehensif yang berkelanjutan, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Hal ini penting dalam menciptakan keluarga yang tangguh dan harmonis untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangga.
Sementara itu, Maulidiyah, mewakili Pjs Bupati Berau, menyampaikan sambutan yang positif terhadap kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan sosialisasi literasi media sangat penting dalam upaya penguatan ketahanan keluarga, terutama di tengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat. Dalam kesempatan tersebut,
Maulidiyah juga mengingatkan bahwa Kalimantan Timur (Kaltim) telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) No. 2 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga.
“Perda ini mengingatkan kita bahwa ada enam dimensi penting yang harus diperhatikan dalam membangun ketahanan keluarga,” ujar Maulidiyah.
Maulidiyah juga menyoroti fenomena pemanfaatan media sosial yang kian mendalam dalam kehidupan sehari-hari, yang bisa membawa dampak positif maupun. Oleh karena itu, literasi media menjadi sangat penting untuk membekali setiap keluarga dengan kemampuan menganalisis dan menyaring informasi dengan tepat, sehingga dapat terhindar dari berita palsu yang berpotensi merusak keharmonisan rumah tangga.
“Literasi media adalah kunci untuk membantu keluarga menganalisis dan menyaring informasi dengan tepat. Dengan memahami cara kerja media, kita dapat menghindari penyebaran berita palsu dan meningkatkan kualitas komunikasi di dalam rumah tangga,” tambahnya.
Maulidiyah juga menegaskan bahwa sebuah rumah tangga yang kuat tidak hanya dibangun dari fondasi ekonomi yang stabil, tetapi juga dari pemahaman dan keterampilan berinteraksi yang baik antar anggota keluarga.
“Peran media sangat penting dalam mensosialisasikan Perda ini ke masyarakat luas, agar masyarakat dapat lebih memahami dan mengimplementasikan ketahanan keluarga yang lebih baik,” tutup Maulidiyah.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi media sebagai bagian dari upaya membangun keluarga yang lebih kuat dan berdaya. (ADV/mar)