Dinosaurus ‘Hidup Kembali’ di Lapas Nunukan!
Beraunews.id, Nunukan — Dua telur raksasa yang mengejutkan banyak orang ditemukan menetas di Lapas Nunukan, tepatnya di tanah lapang kawasan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE). Namun, jangan khawatir, telur-telur yang jumlahnya sebanyak 4 butir dan 2 telah menetas dan mengeluarkan 2 ekor anak dinosaurus tersebut hanyalah patung replika yang dibuat pihak Lapas Nunukan.
Inovasi tak lazim ini dihadirkan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Nunukan sebagai upaya untuk meningkatkan program pembinaan kemandirian bagi warga binaan. Salah satu langkah kreatif yang diambil adalah dengan membuat replika dinosaurus di dalam area SAE Lanuka, hasil karya tangan-tangan kreatif warga binaan Lapas Nunukan.
Replika dinosaurus yang dirancang dengan detail tersebut bukan hanya sekadar hiasan, melainkan juga sebagai alat edukasi bagi para pengunjung SAE Lanuka. Kalapas Nunukan, Puang Dirham, mengungkapkan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk memberikan suasana yang berbeda dan edukatif bagi para pengunjung, terutama anak-anak.
“Kami ingin memberikan suasana yang berbeda di dalam lingkungan SAE Lanuka. Selain pembelajaran mengenai agrowisata perkebunan dan peternakan, kami juga memberikan pembelajaran mengenai makhluk prasejarah. Dengan adanya replika dinosaurus, kami berharap bisa menarik minat para pengunjung untuk belajar lebih banyak tentang sejarah dan sains,” ungkap Puang Dirham, Minggu (14/07/2024).
Replika dinosaurus yang sedang dalam proses penyempurnaan ini memiliki desain yang realistis dan nantinya akan dilengkapi dengan informasi mengenai jenis dinosaurus, habitatnya, serta fakta menarik lainnya. Puang Dirham pun menerangkan bahwa langkah ini mendapat dukungan positif dari berbagai pihak, termasuk bagi pengunjung SAE Lanuka yang merasa wahana ini dapat memberikan peluang pembelajaran yang berharga bagi anak-anak di tengah masifnya penggunaan telepon genggam.
“Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pengetahuan para warga binaan tetapi juga membuka pintu untuk pengembangan kreativitas dan keterampilan baru. Dan Lapas Nunukan berencana untuk terus mengembangkan program-program edukasi yang inovatif sebagai bagian dari komitmen mereka untuk mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial warga binaan serta mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan dan pengetahuan yang dapat membantu membangun kehidupan yang lebih baik di masa depan”, tutur Puang Dirham.
Kehadiran replika dinosaurus ini memang mampu membuat pengunjung SAE Lanuka takjub atas karya kreatif warga binaan. Salah seorang pengunjung, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan kekagumannya atas program edukasi ini.
“Sangat mengagumkan melihat bagaimana lapas bisa menciptakan atmosfir belajar seperti ini. Replika dinosaurus ini memberikan kesempatan baru bagi kami untuk belajar hal-hal yang berbeda dan mengeksplorasi imajinasi. Anak saya semakin tertarik belajar sejarah alam,” ujar salah seorang pengunjung.
Inovasi Lapas Nunukan ini patut diapresiasi sebagai upaya kreatif dan edukatif dalam membina warga binaan. Kehadiran replika dinosaurus menjadi bukti bahwa di balik jeruji besi, masih ada ruang untuk kreativitas dan pengembangan diri. (f)
