TANJUNG REDEB – Pupuk subsidi yang merupakan salah satu bantuan pemerintah pusat kepada para petani, telah tersalurkan dengan maksimal di Kabupaten Berau. Bahkan, hingga Oktober 2024 kemarin salah satu jenis pupuk subsidi penyalurannya ditarget bisa diatas 95 persen.

“Untuk jenis pupuk NPK sampai saat ini sudah sesuai target dan optimis sampai akhir tahun 2024 nanti realisasinya bisa diatas 95 persen,” ujar Pejabat Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Berau, Bambang Sujatmiko, dihubungi Rabu (20/11/2024).

Dijelaskannya, untuk jenis pupuk subsidi lainnya seperti Urea dan NPK Formula memang masih dibawah target. Namun ini menjadi evaluasi dan fokus bagi DTPHP Berau, agar penyalurannya bisa mencapai 80 persen di akhir tahun 2024 nanti.

“Kita upayakan agar realisasinya bisa meningkat. Dan kalau sampai 80 persen di akhir tahun nanti, itu sudah sangat bagus,” tambahnya.

Berdasarkan data DTPHP, untuk realisasi penyaluran pupuk bersubsidi per jenis di setiap kecamatan menunjukkan realisasi paling tinggi di Kecamatan Batu Putih, yakni di angka 35.289 kg untuk pupuk Urea, dan 52.450 kg untuk pupuk jenis NPK.

“Angka itu lumayan bagus untuk realisasi penyalurannya karena alokasi yang diberikan untuk Kecamatan Batu Putih adalah 90.000 kg pupuk Urea, dan 120.000 kg pupuk NPK,” beber Bambang.

Kemudian untuk pupuk subsidi jenis NPK Formula, dari alokasi sebesar 53.800 kg, telah tersalurkan ke petani sebanyak 7 kg ribu lebih, yang disalurkan terbanyak ke petani di Kecamatan Gunung Tabur.

Untuk persentase total penyaluran pupuk subsidi itu sendiri adalah, untuk jenis pupuk Urea sebesar 57,497 persen, pupuk NPK 68,754 persen, dan NPK Formula sebesar 11,759 persen. (Amel)