TANJUNG REDEB – Akhir tahun 2024 ini, Kabupaten Berau mendapatkan program rehabilitasi mangrove dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia secara gratis.

“Betul untuk Provinsi Kaltim ada beberapa daerah yang mendapatkan program ini, salah satunya Berau. Dan semua dananya untuk menjalankan program ini nanti dari pusat, daerah tinggal menjalankan saja,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Deputi Bidang Edukasi dan Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRGM RI, Suwignya Utama, Selasa (12/11/2024) siang.

Hal ini pun ditanggapi Sekda Berau Muhammad Said, yang juga hadir mewakili Pjs Bupati Berau. Sekda menyebut jika ini menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi Berau. Sehingga perlu langkah maksimal dalam perjalanannya.

“Kabupaten Berau memiliki luas wilayah mangrove yang sangat luar biasa, yang tentu ini menjadi bagian dari investasi yang harus kita rawat dan jaga bersama,” ujar Sekda.

Keberadaan ekosistem khususnya mangrove yang ada ini, kalau tidak dipertahankan ya tentu terjadi degradasi dan sebagainya. Tinggal bagaimana berupaya semaksimal mungkin agar degradasi di bidang lingkungan ini menjadi lebih baik lagi.

“Kita sangat bersyukur teman-teman dari BRGM, dapat menetapkan programnya ini di Kabupaten Berau. Dan mudah-mudahan nanti karena ini bagian dari langkah awal kita, tentu kita punya komitmen bersama semua, untuk membuat program ini menjadi baik dan dapat direalisasikan di Kabupaten Berau,” imbuh Said.

Berdasarkan Perpres 120 tahun 2020 tentang BRGM, adalah tugas memfasilitasi percepatan restorasi Gambut di 7 provinsi, dan melaksanakan percepatan rehabilitasi mangrove di 9 Provinsi termasuk Kalimantan Timur.

BRGM bekerja berdasarkan arahan kebijakan teknis dari KLHK dan KKP (pasal 2). Dimana percepatan rehabilitasi mangrove oleh BRGM, dilaksanakan dengan pendekatan padat karya, dimana POKMAS sebagai pelaku utama (Ps 12 (3)).

Tujuan rehabilitasi mangrove yang merupakan salah satu “program nasional” yaitu: “Membangun Lingkungan Hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim”.

Berdasarkan data Peta Mangrove Nasional (KLHK, 2023), luas mangrove di Prov Kalimantan Timur adalah 352,978 Ha (240,005 ha mangrove existing dan 112,972 Ha mangrove potensi). Kondisi mangrove di Kalimantan Timur tutupan lahan jarang 10,080 Ha, sedang 31,406 Ha. Potensi mangrove kebanyakan lahan terbuka dgn luas 15,532 Ha.

Target rehabilitasi mangrove BRGM untuk Prov Kalimantan Timur sd 2027 yaitu 30,045 ha di 6 Kab dan 107 desa Indikatif. Potensi Luasan di Kabupaten Berau 1.318 Ha, 6 Kecamatan dan 12 desa.

Sedangkan untuk strategi pelaksanaan percepatan rehabilitasi mangrove adalah, biofisik melalui penanaman 3M (Memulihkan rusak, Meningkatkan – sedang dan Mempertahankan -baik).

Kemudian ada kelembagaan pendampingan Pokmas- program Desa-DMPM, perubahan perilaku SDM -Sekolah lapang rehabilitasi mangrove -serial belajar dan bekerja. Pemberdayaan masyarakat – pengembangan usaha masyarakat. Kebijakan-regulasi bersama KLHK mendorong RPP Mangrove. (Amel)