TANJUNG REDEB- Kabupaten Berau dikejutkan oleh laporan enam kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur hanya dalam tiga minggu pertama Januari 2025. Angka ini seolah menjadi alarm bagi masyarakat, menandakan perlunya langkah nyata untuk melindungi generasi muda dari ancaman di sekitarnya.

IPTU Siswanto, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Berau, menjelaskan bahwa dari enam kasus tersebut, empat ditangani langsung oleh Polres Berau, sementara dua lainnya ditangani oleh Polsek setempat. “Semua tersangka telah ditangkap dan saat ini sedang menjalani proses hukum,” ungkapnya. Namun, lebih dari sekadar angka, fakta di balik kasus-kasus ini menggugah rasa prihatin yang mendalam.

Dari enam kasus yang terjadi, dua di antaranya melibatkan orang-orang terdekat korban, yakni ayah tiri dan kekasih. Hubungan yang seharusnya membawa rasa aman justru berujung menjadi sumber trauma mendalam. “Mirisnya, banyak pelaku justru berasal dari keluarga korban sendiri. Yang seharusnya melindungi malah menjadi predator,” tutur IPTU Siswanto dengan nada penuh keprihatinan.

Fenomena ini memunculkan pertanyaan besar, bagaimana peran keluarga dan lingkungan dalam melindungi anak-anak? Siswanto menekankan pentingnya edukasi dari keluarga untuk mencegah peristiwa serupa terulang. “Orangtua harus lebih aktif memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bahaya pergaulan bebas dan risiko kekerasan seksual,” tambahnya.

Namun, tanggung jawab ini tidak hanya berada di pundak keluarga. Siswanto mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengambil peran dalam mencegah kekerasan seksual terhadap anak. Lingkungan yang mendukung, pengawasan yang lebih ketat, dan edukasi menyeluruh dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan masa depan yang lebih aman bagi generasi penerus.

“Ini bukan hanya tanggung jawab pihak kepolisian atau pemerintah. Semua pihak harus terlibat demi masa depan anak-anak yang lebih baik,” pungkas Siswanto.

Kekerasan seksual terhadap anak bukan sekadar persoalan hukum, melainkan juga tanggung jawab moral bersama. Peristiwa di Berau menjadi pengingat keras bahwa perlindungan terhadap anak adalah investasi terbesar bagi masa depan bangsa. (Mar)