Banyak Atlet Berau Pindah Loyalitas, Ketua Komisi III DPRD: Kenapa Ini Terjadi?
TANJUNG REDEB – Fenomena banyaknya atlet asal Kabupaten Berau yang memilih membela daerah lain dalam ajang olahraga resmi menjadi perhatian serius DPRD Berau. Kondisi ini dinilai sebagai sinyal bahwa pemerintah daerah belum sepenuhnya hadir dalam menjamin kesejahteraan atlet-atlet lokal yang telah mengharumkan nama daerah.
Ketua Komisi III DPRD Berau, H. Liliansyah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengagendakan rapat khusus bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk membahas berbagai persoalan terkait pembinaan dan keberpihakan kepada atlet lokal, termasuk dalam rangka persiapan menjelang Pra Pekan Olahraga Provinsi (Pra Porprov).
“Jadwal pertemuannya sudah masuk dalam agenda Badan Musyawarah (Banmus). Kami ingin duduk bersama untuk membahas kenapa banyak atlet kita justru memilih memperkuat daerah lain. Ini jadi pertanyaan besar,” ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Menurut Liliansyah, kejadian semacam ini bukan kali pertama terjadi, dan sudah seharusnya menjadi bahan evaluasi serius bagi Pemkab Berau. Ia menilai, minimnya perhatian terhadap kebutuhan dan kesejahteraan atlet menjadi salah satu penyebab utama mereka berpindah loyalitas ke daerah lain.
“Jangan sampai atlet-atlet kita hanya dimanfaatkan tenaganya ketika pertandingan, tapi tidak diberi bekal yang memadai. Saat mereka menang, kita bangga dan sambut dengan tepuk tangan. Tapi di balik itu, apa yang mereka terima? Terutama dalam hal bonus dan dukungan,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa atlet bukan hanya pahlawan prestasi, tapi juga bagian dari aset daerah yang perlu dijaga dan dibina secara berkelanjutan. Karena itu, sudah seharusnya Pemkab Berau dan KONI tidak hanya hadir saat seremoni kemenangan, tapi juga ketika atlet mempersiapkan diri menghadapi kompetisi.
“Atlet kita sudah mempersembahkan nama baik bagi Berau. Maka sebagai timbal balik, pemerintah juga harus memberikan hak-hak mereka. Bonus, pelatihan, fasilitas, itu semua penting untuk membuat mereka merasa dihargai dan tetap setia kepada daerahnya,” lanjutnya.
Liliansyah juga berharap agar rapat yang akan digelar nantinya tidak hanya menjadi formalitas, melainkan benar-benar menghasilkan solusi konkret demi masa depan olahraga Berau yang lebih baik.
“Kalau kita ingin olahraga di Berau maju, maka pembinaan dan kesejahteraan atlet harus jadi perhatian utama. Jangan sampai kita kehilangan lebih banyak potensi hanya karena mereka merasa tidak dihargai,” tutupnya.
Desakan ini menjadi peringatan keras bahwa prestasi tidak datang hanya dari talenta, tetapi juga dari sistem pendukung yang kuat—mulai dari dukungan anggaran, fasilitas, hingga penghargaan yang layak bagi para atlet yang telah berjuang demi nama daerah. (yf/adv)
