Teluk Bayur- Antusiasme masyarakat Kelurahan Rinding, Kecamatan Teluk Bayur tidak surut meskipun diguyur hujan. Ribuan masyarakat tetap hadir melihat sosok calon pemimpin Berau, Madri Pani-Agus Wahyudi.

Paslon nomor urut 1 tersebut menggelar kampanye di Kelurahan Rinding sekira pukul 14.00 Wita Minggu (13/10/2024). Ada 24 program yang dipaparkan oleh kedua paslon yang disambut tepuk tangan warga. Terlebih ketika mendengar adanya program pendidikan gratis hingga BPJS Kesehatan gratis. Bahkan pembukaan lapangan kerja yang luas.

Pendidikan gratis yang dimaksud dalam program MP-AW, yakni tidak adanya pemungutan biaya bagi seragam sekolah, buku dan lainnya. Hal ini tentu membuat masyarakat senang. Karena mampu mengurangi pengeluaran masyarakat terlebih bagi masyarakat dengan ekonomi lemah.

“Program ini yang kami harapkan,” ujar Aminah, warga yang hadir pada kampanye tersebut.

Sulitnya lapangan pekerjaan sehabis dihantam badai Covid-19 juga menjadi buah pikiran bagi pasangan MP-AW. Mereka berjanji jika diberi kesempatan untuk memimpin Berau, penyerapan tenaga kerja lokal 80 persen akan dibuatkan perbup. Supaya ada peraturan kuat bagi perusahaan untuk menyerap tenaga kerja lokal.

Di sisi lain, Madri juga memaparkan soal Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang peran perusahaan swasta yang wajib mempekerjakan paling sedikit 1 persen penyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja.

“Teman-teman disabilitas tentu menjadi perhatian kami. Bagaimana menciptakan lapangan kerja untuk mereka. Baik melalui pelatihan maupun lainnya,” tegas Madri Pani.

Dengan pengadaan Balai Latihan Kerja (BLK) dan pelatihan bagi warga Berau, hal ini diyakini mampu mendongkrak tenaga kerja di Berau. Terlebih potensi SDA di Bumi Batiwakkal cukup luas.

“BLK tentu dibutuhkan. Ini yang harus dikejar jika kami menjadi bupati dan wakil bupati,” pintanya.

Agus Wahyudi menambahkan, BPJS Kesehatan sudah menjadi program paslon nomor 1. Bagaimana kesejahteraan masyarakat menjadi perhatian utama. Agar seluruh masyarakat Berau bisa menikmati pelayanan kesehatan yang maksimal.

“Tidak sedikit saya mendengar keluhan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan,” paparnya.

Termasuk pengembangan UMKM melalui peminjaman modal dengan bunga rendah dan tanpa jaminan. Langkah ini merujuk kepada curahan hati masyarakat yang kesulitan mendapatkan modal membuka usaha.

“Di salah satu bank ada anggaran kita. Itu jumlahnya mencapai Rp 20 Miliar. Ini bisa dipergunakan untuk masyarakat,” tegas Agus Wahyudi.

Langkah dan kajian telah dilakukan oleh paslon nomor 1 dalam menyejahterakan masyarakat. Program ini tentu bukan janji politik. Melainkan hal yang harus direalisasikan. “Ini kan program. Bukan janji. Jadi harus direalisasikan,” tutupnya. (Adv)