TANJUNG REDEB – Acara grand final pemilihan Duta Wisata pada Minggu (18/5/2025) menjadi sorotan, ketika salah satu finalis yang diberikan pertanyaan berbahasa Inggris, tak memahami dan memberikan jawaban.

Dikonfirmasi tentang hal ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Berau, Ilyas Natsir mengakui hal itu. Bahkan, hal ini akan menjadi evaluasi bagi tahapan seleksi calon Duta Wisata di tahun mendatang.

“Syarat bahasa asing pasif aktif ini memang kita masukkan dalam seleksi calon Duta Wisata. Dan di tahun mendatang akan lebih kita tekankan pada syarat itu,” ujarnya.

Dijelaskan Ilyas, usai adanya Duta Wisata yang terpilih, nantinya mereka akan kembali digembleng salah satunya dalam hal penguasaan bahasa asing.

“Karena mereka juga dipersiapkan untuk berkompetisi di tingkat Provinsi Kaltim dan Nasional, jadi bekal yang diberikan juga akan dimatangkan,” tambahnya.

Terpisah, anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltim, Syarifatul Syadiah yang juga didapuk sebagai salah satu juri dalam pemilihan Duta Wisata Berau, mengharapkan agar hal ini juga bisa menjadi perhatian Disbudpar.

“Seharusnya sebagai perwakilan Kabupaten di provinsi dan nasional, memang Duta Wisata ini diharapkan bisa menguasai bahasa asing khususnya bahasa Inggris, yang saat ini sudah menjadi bahasa internasional,” katanya.

Dirinya pun berharap di tahun selanjutnya, kualitas para Duta Wisata bisa meningkat. Sehingga bisa membawa nama Kabupaten Berau hingga ke tingkat nasional. Terlebih, bahasa asing menjadi modal menghadapi wisatawan luar qyang datang ke Berau.

“Tapi bukan berarti harus benar-benar bisa bahasa asing ya, nanti malah pesertanya hanya sedikit. Ya setidaknya penggunaan bahasa asing ini diterapkan sejak usia sekolah. Artinya dipersiapkan sejak dini,” tutupnya. (ITNews)