Tanjung Redeb — Adanya pengalokasian anggaran untuk bidang pendidikan khususnya untuk sarpras sekolah, harus merata. Hal ini ditegaskan salah satu anggota DPRD Berau periode 2024-2029, Suharno beberapa waktu lalu.

Dirinya menyebut jika kebutuhan sarpras pendidikan seperti ruang kelas belajar (RKB) haruslah diperhatikan hingga ke perkampungan, karena sampai sekarang masih banyak sekolah yang masih kekurangan RKB.

“Jangan hanya di perkotaan saja karena Berau ini juga ada 100 kampung yang dimana masyarakatnya juga masih membutuhkan support pendidikan salah satunya tambahan RKB,” ujarnya.

Dirinya pun mengakui jika Pemkab Berau memang memberikan perhatian lebih untuk sarpras pendidikan ini, dan ini memang patut didukung. Namun, catatan pentingnya adalah anggaran yang ada harus dimanfaatkan secara maksimal.

“UU itu mewajibkan anggaran pendidikan itu 20 persen. Itu sebetulnya tidak bisa ditawar-tawar apapun alasannya. Saya sangat tidak setuju kalau nanti dikatakan lagi anggaran itu kurang karena terpecah juga ke OPD lain,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Disdik Berau Mardiatul Idalisah menjelaskan jika di 2024 ini total anggaran Rp 71 miliar disiapkan untuk pembangunan RKB SD dan SMP. Namun, anggaran itu mayoritas untuk RKB di wilayah dalam Kota Tanjung Redeb.

“Kita gunakan anggaran murni tahun ini. Total fisiknya di SD itu Rp 31 miliar, SMP Rp 35 miliar, dan TK Rp 5 miliar. Itu sudah termasuk DAK. Kita tidak bisa gunakan anggaran dari ABT karena waktunya tidak cukup,” bebernya.

Untuk pembangunan RKB itu dilakukan sesuai hasil usulan dari sekolah, Musrenbang, dan monitoring langsung dari Dinas Pendidikan. Beberapa sekolah yang menjadi sasaran pembangunan untuk di Tanjung Redeb, seperti SD 19, SMP 3, dan SMP 1.

“Kalau satu RKB itu, rata-rata Rp 300 juta, kalau SMP Rp 350 juta. Karena beda luasannya. Terus untuk SD Rp 300 juta itu kalau tidak bertingkat. Kalau bertingkat mahalnya di pondasi,” tutupnya. (Adv/mar)