Beraunews.id, Derawan – Seekor penyu hijau raksasa ditemukan mati terdampar di pantai Pulau Derawan, Sabtu (13/7/2024). Diduga, penyu tersebut mati akibat terluka parah akibat baling-baling speedboat.

Penemuan ini mengejutkan para staf Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Berau – BKSDA Kaltim yang tiba di lokasi. Diperkirakan penyu tersebut telah mati selama 4 hari, dilihat dari kondisinya yang sudah membusuk.

“Melihat dari kondisinya, sepertinya penyu ini mati karena terkena baling-baling speedboat. Apalagi ada retakan di cangkang penyunya,” jelas Kepala SKW I Berau – BKSDA Kaltim, Muhammad Ilyas, saat diwawancarai.

Meskipun demikian, Ilyas mengatakan bahwa penyebab pasti kematiannya baru dapat dipastikan setelah dilakukan nekropsi, yaitu bedah bangkai hewan untuk mengetahui adanya gangguan atau kelainan pada anatomi tubuhnya.

Sayangnya, penemuan penyu mati akibat baling-baling speedboat bukanlah hal baru di Pulau Derawan. Menurut Ilyas, kasus ini sering terjadi, dan penyu hijau yang ditemukan kali ini merupakan yang terbesar yang pernah mereka temui.

“Usianya sudah ratusan tahun dan jenis kelaminnya jantan. Panjang terapas atau cangkangnya 90 cm dan lebarnya 80 cm,” ungkap Ilyas.

Untuk mencegah pencemaran air laut, bangkai penyu raksasa ini dievakuasi dan dikuburkan di lokasi penemuannya.

Ilyas menghimbau masyarakat untuk melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan hewan laut yang mati atau terluka.

“Kami akan lakukan sosialisasi lagi ke masyarakat terkait hal ini. Apalagi penyu hijau merupakan salah satu satwa yang dilindungi dan mulai langka keberadaannya,” tutup Ilyas.

Kematian penyu raksasa ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk menjaga kelestarian alam dan habitat penyu. Kita harus bekerja sama untuk mencegah kepunahan hewan-hewan indah ini. (mrt)