Beban Puncak Capai 39 MW, PLN Tambah Mesin Jelang Pilkada dan Nataru di Berau
Tanjung Redeb — Dalam upaya meningkatkan pasokan listrik dan mengurangi risiko pemadaman di Kabupaten Berau, PLN berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) baru dengan kapasitas mesin 4 MW. Tambahan daya ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat Berau, khususnya dalam menghadapi sejumlah momen penting seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November mendatang, perayaan Natal dan Tahun Baru, serta bulan suci Ramadan pada Februari 2025.
Manager UP3 PLN Tanjung Redeb, Rizky, mengungkapkan bahwa kebutuhan listrik di Berau kini mencapai beban puncak tertinggi sebesar 39 MW. Dengan adanya tambahan mesin baru ini, PLN berupaya memastikan pasokan listrik tetap stabil, terutama pada saat terjadi pemeliharaan rutin pada mesin lainnya. “Penambahan daya ini merupakan langkah antisipasi untuk menjaga suplai listrik tetap aman bagi masyarakat,” kata Rizky.
Menurut Rizky, persiapan untuk pemasangan mesin PLTD tersebut sudah memasuki tahap akhir. Proses mobilisasi dan kedatangan mesin diperkirakan akan tiba pada November ini. “Penambahan daya ini merupakan bagian dari kesiapan kami menyambut Pilkada, serta momen-momen penting lain seperti Nataru (Natal dan Tahun Baru) dan bulan Ramadan,” tambahnya.
Selain proyek jangka pendek berupa penambahan daya melalui PLTD, PLN juga tengah menyiapkan solusi jangka panjang dengan mengembangkan jaringan interkoneksi sistem Kalimantan yang akan menghubungkan sistem kelistrikan di Berau dengan sistem di Mahakam dan Tanjung Selor. Saat ini, pengerjaan jalur transmisi 150 kV dari Talisayan menuju Tanjung Redeb telah mencapai progres lebih dari 60 persen, dengan 270 dari total 285 tapak tower telah berhasil dibebaskan.
“Proyek Strategis Nasional ini diharapkan rampung pada pertengahan tahun 2025,” ungkap Rizky. “Jika interkoneksi transmisi 150 kV ini berhasil direalisasikan, sistem kelistrikan di Berau akan mendapat tambahan pasokan dari sistem Mahakam yang akan disesuaikan dengan kebutuhan melalui unit pengatur beban. Kami berharap ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi defisit listrik yang kerap menimbulkan pemadaman.”
PLN mengakui masih ada tantangan dalam pembangunan jalur transmisi ini, khususnya dalam pembebasan sisa 15 tapak tower yang memerlukan dukungan penuh dari berbagai pihak. “Kami memohon dukungan dari masyarakat dan semua pemangku kepentingan agar proyek ini bisa segera tuntas dan memberikan dampak positif bagi kelistrikan di Berau,” tambah Rizky.
Dengan adanya penambahan daya ini serta proyek interkoneksi jangka panjang, PLN berharap masalah kelistrikan di Berau dapat teratasi secara menyeluruh. Sementara itu, PLN juga meminta masyarakat untuk turut mendoakan kelancaran proyek yang krusial bagi stabilitas listrik di wilayah tersebut. (mar)