Festival Kuliner Lokal Berau: Menggali Kearifan Rasa, Menguatkan Ketahanan Pangan
TANJUNG REDEB — Pemerintah Kabupaten Berau mencoba menegaskan satu hal kemandirian pangan tak harus bergantung pada beras dan tepung.Melalui Festival Kuliner Pangan Lokal yang digelar Dinas Pangan Berau dalam rangka Hari Pangan Sedunia 2025.
Kimi masyarakat diajak kembali menoleh ke dapur tradisional ke sumber karbohidrat yang selama ini terpinggirkan seperti umbi-umbian, jagung, dan pisang.
“Festival ini bukan sekadar lomba masak. Kami ingin masyarakat terbiasa memvariasikan pangan sehari-hari. Bukan hanya nasi, tapi juga bahan lokal seperti singkong dan bengkoang,” ujar Rahmadi Pasarakan, Kepala Dinas Pangan Berau.
Ia menegaskan pentingnya pemanfaatan pangan lokal agar masyarakat tak hanya bergantung pada satu komoditas pokok.
Selama tujuh hari ke depan, festival ini dirangkai dengan sejumlah kegiatan, mulai dari Gerakan Pangan Murah, Gerakan Makan Telur, Susu, dan Buah, hingga pelatihan olahan pangan non-beras dan non-terigu.
Upaya itu menjadi bagian dari strategi jangka panjang Dinas Pangan untuk membangun pola konsumsi Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA)**.
Plt. Asisten II Setda Berau, Rusnan Hefni, yang hadir mewakili Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, menilai langkah ini sebagai wujud nyata penguatan ketahanan pangan berbasis potensi lokal.
“Ragam kuliner berbasis bahan lokal bukan hanya kreatif, tapi juga lebih ekonomis. Ini bisa menjadi alternatif sehat sekaligus mendukung upaya penanganan stunting,” ujarnya.
Rusnan juga berpesan agar Dinas Pangan terus melakukan inovasi dalam pengembangan pangan bergizi bagi anak-anak, serta memastikan ketangguhan pangan di daerah tetap terjaga.
“Pemerintah Kabupaten Berau berkomitmen mendukung kemandirian pangan berbasis kearifan lokal. Gerakan pangan murah dan diversifikasi pangan ini adalah bentuk nyata dukungan bagi masyarakat,” tambahnya.
Festival yang turut dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Berau Sri Aslinda Gamalis, para camat, kepala OPD, dan pelaku UMKM ini juga menjadi ruang temu antara tradisi dan inovasi.
Selain menampilkan aneka kreasi kuliner, kegiatan ini juga ditutup dengan penyerahan hadiah lomba konten video B2SA, simbol apresiasi bagi generasi muda yang turut menggaungkan semangat kemandirian pangan. (adv/akm)

