TANJUNG REDEB – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) non-tunai terus dipercepat agar tidak ada warga rentan yang tertinggal menerima haknya. Setelah sempat terhambat akibat belum turunnya pengesahan anggaran perubahan APBD, proses distribusi kini kembali digenjot.

‎Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Berau, Iswahyudi, mengungkapkan bahwa saat ini penyaluran BLT telah memasuki tahap ketiga, mencakup 10 kelurahan, sementara tahap keempat dijadwalkan dimulai pertengahan Desember.

‎“Kalau anggaran belum disahkan, kita tidak bisa bergerak. Begitu disahkan, baru bisa diproses dan disalurkan,” jelas Iswahyudi.

‎Ia tidak menampik munculnya gelombang keluhan dari masyarakat selama keterlambatan berlangsung, baik melalui media sosial maupun laporan langsung.

‎Namun, seluruh aduan tetap ditindaklanjuti agar penyaluran tepat sasaran dan tidak menimbulkan kesenjangan sosial.

‎“Yang hampir tidak mampu boleh bergantian, tapi yang tidak mampu sama sekali (miskin) jangan sampai terlewat,” tegasnya.

‎Selain penyaluran BLT, pemerintah daerah juga memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP).

‎Tahun ini, sebanyak 95 warga kurang mampu menerima bantuan modal sekitar Rp3 juta per penerima untuk mendorong usaha kecil mandiri.

‎ “UEP ini khusus untuk warga yang sudah punya dasar usaha. Kalau tidak punya pengalaman usaha, biasanya tidak berhasil,” tambahnya.

‎Dengan percepatan tahap tiga dan persiapan tahap empat, Dinsos menargetkan seluruh penerima bantuan dapat memperoleh haknya sebelum tutup tahun.

‎Langkah ini diharapkan tidak hanya menjamin perlindungan sosial jangka pendek, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat rentan.

‎(Adv/Akm)