A-news.id, Tanjung Redeb – Gempa berkekuatan 5,6 SR yang mengguncang Kabupaten Berau pada Minggu malam hingga hari ini, Selasa (17/9/2024), merupakan dampak dari pergeseran sesar Mangkalihat yang terbentang dari Kecamatan Bidukbiduk hingga Tanjung Redeb, serta sesar Maratua yang membentang hingga ke Tanjung Selor – Bulungan.

Pergerakan sesar Mangkalihat ini membuat warga di sejumlah wilayah panik, sementara BMKG terus memantau gempa susulan yang diprediksi masih mungkin terjadi. Pusat gempa terletak di daratan, sekitar 147 kilometer arah tenggara Kabupaten Berau, dengan kedalaman 11 kilometer.

BMKG mencatat ada 21 kali gempa susulan yang terjadi sejak Minggu malam lalu. Gempa susulan tersebut terjadi dengan intensitas yang beragam dan naik turun.

Dilansir dari klausa.co, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan, Rasmid mengatakan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa dangkal. Berdasarkan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum, diduga pergerakan sesar Mangkalihat menjadi penyebab gempa beruntun tersebut.

Sesar Mangkalihat sendiri, lanjutnya, adalah salah satu sesar aktif di Kaltim, dengan panjang mencapai 100 kilometer. Jalur sesar ini melintasi kawasan Kabupaten Berau dan berpotensi menimbulkan guncangan signifikan bila terjadi aktivitas.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki karakteristik pergerakan naik, atau yang dikenal dengan istilah thrust fault,” ucapnya.

Gempa bermagnitudo 5,6 ini bukanlah yang pertama pada hari itu. Rasmid mengungkapkan bahwa gempa diawali dengan getaran berkekuatan 4,1 SR pada pukul 19.28 Wita, sebelum akhirnya gempa utama terjadi pada pukul 21.08 Wita.

Gempa ini dirasakan oleh warga Tanjung Redep, Teluk Bayur, Tanjung Selor, Tarakan, hingga Bulungan. Menurut Rasmid, intensitas gempa di wilayah tersebut berada pada skala III-IV MMI.

“Kalau siang hari, guncangan ini bisa dirasakan jelas oleh mereka yang berada di dalam rumah,” ujarnya.

Meski demikian, Rasmid menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Ia juga mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang belum diverifikasi.

“Pastikan informasi hanya dari sumber resmi, seperti BMKG. Jangan sampai terpancing isu yang tidak benar,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyarankan warga untuk memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal mereka.

“Kami meminta masyarakat memastikan rumah-rumah mereka tidak mengalami keretakan atau kerusakan yang dapat membahayakan keselamatan. Bangunan harus dicek sebelum kembali dihuni,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan. berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,5.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,30° LU ; 118,46° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 147 km Tenggara Berau, Kalimantan Timur pada kedalaman 11 km. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). (Marta)