Jalan Rusak karena Aktivitas Tambang? Dedy Okto: Itu Tanggung Jawab Perusahaan!
TANJUNG REDEB – Aktivitas perusahaan tambang batu bara di Kabupaten Berau kembali menjadi sorotan. Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, menegaskan bahwa perusahaan memiliki kewajiban penuh terhadap kondisi jalan yang digunakan dalam operasional mereka.
Sejumlah perusahaan tambang di Bumi Batiwakkal diketahui kerap melintasi jalan kabupaten dan jalan nasional untuk menuju jetty atau dermaga pengiriman batu bara. Menurut Dedy, penggunaan jalan umum untuk kepentingan industri tak bisa dilepaskan dari tanggung jawab untuk memelihara dan memperbaikinya jika mengalami kerusakan.
“Jalan tersebut digunakan secara aktif untuk akses loading batu bara. Sudah seharusnya perusahaan menjaga kelayakan jalan itu,” ujar Dedy saat dikonfirmasi, Selasa, 3 Juni 2025. “Jika terjadi kerusakan, perusahaan harus memperbaikinya dengan kualitas yang sama seperti sebelumnya. Itu adalah kewajiban mereka.”
Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, pemerintah daerah tak akan mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki jalan rusak akibat aktivitas tambang. Anggaran daerah, kata dia, difokuskan untuk kepentingan yang lebih mendesak dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Perbaikan jalan itu tanggung jawab perusahaan. Jangan sampai pemda yang harus menanggung beban biaya,” ucapnya. “Kami ingin perusahaan tambang menunjukkan komitmen dan tanggung jawabnya terhadap infrastruktur yang mereka manfaatkan.”
Dedy menambahkan, jalan yang digunakan untuk keperluan distribusi batu bara masih menjadi akses utama masyarakat. Ia mengingatkan agar perusahaan berhati-hati dan tidak abai terhadap dampak sosial yang ditimbulkan.
“Jangan sampai karena alasan produksi dan distribusi, masyarakat yang dirugikan. Jalan umum harus tetap aman dan layak digunakan oleh siapa pun,” kata Dedy.
Ia berharap perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga turut menjaga infrastruktur daerah. Menurutnya, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) seharusnya tidak sekadar berbentuk bantuan seremonial, tetapi juga menyentuh aspek nyata seperti perawatan jalan yang digunakan untuk operasional harian mereka. (*)
