BERAU – PT PLN (Persero) terus memperluas jangkauan listrik hingga ke pelosok pedalaman dan kepulauan Kabupaten Berau melalui program Listrik Desa. Langkah ini ditargetkan mampu menghadirkan Listrik di seluruh desa di Berau pada tahun 2027 mendatang.

SRM Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PLN UIP Kalimantan Timur, Ferdyan Hijrah Kusuma, menegaskan bahwa perluasan akses Listrik ini bukan hanya soal penerangan, tetapi juga sebagia Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Masyarakat di daerah.

“PLN tidak sekadar menyediakan listrik, tetapi juga menjalankan tanggung jawab sosial untuk membantu kemajuan daerah. Program ini kami jalankan secara bertahap agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Ferdyan menyebut, sejak awal 2025 hingga kini sebanyak 234 desa di Berau telah berhasil dilistriki, meski masih ada beberapa wilayah seperti Kelay dan Segah yang belum sepenuhnya terjangkkau jaringan PLN.

“Insyaallah, pada 2027 semua desa di Berau, termasuk Bali Kukup dan wilayah yang sempat terdampak banjir, sudah bisa menikmati listrik PLN,” tambahnya.

Ia juga merespons dukungan Bupati Berau yang menekankan pentingnya pemerataan Listrik hingga ke pelosok.

Ia menambahkan bahwa program tersebut telah mejadi bagia dari strategi nasional PLN dan mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi.

“Pak Gubernur juga menekankan pentingnya kolaborasi agar listrik yang berkeadilan dan merata bisa terwujud. Ini kerja bersama antara PLN, pemerintah daerah, dan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Rizki Rhamadan Yusup, Manager PLN UP3 Berau, menyampaikan bahwa pihaknya telah mempercepat Pembangunan jaringan transmisi dari Talisayan menuju Tanjung Redeb. Proyek ini ditargetkan rampung pada November 2025.

“Pekerjaan tahap akhir sedang berjalan, dan kami targetkan bulan depan transmisi sudah bisa beroperasi. Dengan begitu, sistem kelistrikan Berau akan jauh lebih stabil,” jelasnya.

Saat ini, sistem kelistrikan Berau masih mengandalkan PLTD dan PLTU lokal. Namun, setelah jaringan interkoneksi Kalimantan tersambung penuh, pasokan energi akan terhubung dengan sistem besar dari Balikpapan, Samarinda, Bontang hingga Malinau.

“Sebagian mesin pembangkit lokal seperti PLTD Sambaliung akan dikurangi karena suplai energi akan datang dari sistem interkoneksi. Dengan begitu, kapasitas listrik kita akan lebih besar dan efisien,” ujarnya.

Dengan dukungan infrastruktur dan kolaborasi lintas pihak, PLN optimistis target 100 persen desa berlistrik di Berau pada 2027 dapat tercapai, sekaligus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir dan pedalaman Kalimantan Timur.

 

(Akm)