TANJUNG REDEB- Pemerintah Kabupaten Berau, akan menggelar rapat koordinasi untuk menindaklanjuti terhentinya operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karang Ambun.

Gangguan layanan ini berdampak langsung pada distribusi makanan bergizi gratis (MBG) ke sejumlah sekolah di wilayah Tanjung Redeb.

SPPG Karang Ambun terpaksa menghentikan sementara layanannya setelah satu-satunya tenaga ahli gizi yang bertugas di sana mengundurkan diri. Situasi ini menimbulkan kekosongan peran penting dalam pengelolaan penyediaan makanan bergizi bagi pelajar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Berau, Muhammad Said, mengatakan bahwa pihaknya segera menjadwalkan rapat koordinasi lintas sektor untuk membahas solusi jangka pendek maupun panjang atas kendala tersebut.

“Di daerah ini sebenarnya sudah ada satuan tugas yang bisa menangani kasus-kasus seperti ini. Jadi kami akan duduk bersama dalam rapat koordinasi,” ujar Said.

Ia menjelaskan, forum tersebut akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN) dan tim pengelola SPPG yang aktif di lapangan. Pembahasan tidak hanya terfokus pada kendala di Karang Ambun, tetapi juga mencakup skema distribusi MBG ke sekolah yang selama ini menjadi sasaran program.

Menurut Said, penyesuaian pola suplai makanan mungkin saja dilakukan, tergantung pada hasil rapat dan evaluasi kondisi di lapangan.

“Apakah tetap akan didistribusikan dari Karang Ambun atau dialihkan ke unit lain, nanti akan kita putuskan bersama,” tambahnya.

Program MBG di Berau merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi anak usia sekolah. Terhentinya layanan SPPG menjadi perhatian serius, mengingat peran strategis lembaga tersebut dalam mendukung kebijakan pangan sehat di tingkat lokal. (adv/yf)