Tanjung Redeb – Insiden sebuah tongkang bermuatan ribuan ton batubara yang terbalik di Sungai Mantaritip, pada Jumat (18/10/2024) malam lalu, yang diduga berpotensi menyebabkan pencemaran sungai, mendapat respon dari Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik.

Ditemui Selasa (29/10/2024) sore, Pj Gubernur yang baru mengetahui informasi ini langsung menindaklanjuti, dengan mengecek ke Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM).

“Nanti kita kroscek ke Kementerian ESDM apakah laporan soal insiden itu sudah masuk atau belum. Karena dikhawatirkan ada dampak lingkungan dari insiden itu, yang otomatis merugikan masyarakat,” tegasnya.

Dirinya pun menyebut jika nantinya laporan itu sudah masuk, maka instansi yang menangani akan diberikan ruang seluas-luasnya, untuk menindaklanjuti hal tersebut. Karena yang bisa melakukan dan mengambil tindakan adalah instansi yang berwenang, dalam hal ini adalah Kementerian ESDM.

“Biarkan instansi berwenang yang menjalankan tugasnya. Kita di sini hanya bisa melaporkan apa yang terjadi. Prosesnya semua di pusat dan kita ikuti saja,” imbuhnya.

Dilansir dari media a-news.id, tongkang yang terbalik itu membawa sekitar 7.000 ton batubara. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, meskipun seluruh muatan batubara dilaporkan tumpah ke sungai.

Kahar, salah satu kru kapal dengan nomor lambung Intan Megah 14, mengungkapkan bahwa tongkang tersebut berukuran 300 feet, dan memulai perjalanan dari port of loading di Suaran Port, jety itu milik PT Berau Coal.

Tongkang itu rencananya menuju muara sebelum mengalami kecelakaan. Kahar menjelaskan bahwa, tanda-tanda bahaya sudah terlihat sejak pengisian batubara di jeti, ketika tongkang mulai menunjukkan kemiringan. (Amel)