TANJUNG REDEB – Antusiasme masyarakat mengikuti kegiatan car free day (CFD) di Tepian Ahmad Yani, Tanjung Redeb, terus meningkat. Namun, membludaknya peserta dan padatnya pelaku UMKM yang berjualan di area tersebut dinilai mulai mengganggu esensi utama CFD sebagai ruang publik untuk aktivitas olahraga dan rekreasi.

Menanggapi kondisi tersebut, anggota DPRD Berau, Ratna Kalelembang, mengusulkan agar pemerintah daerah mulai mempertimbangkan penambahan atau pembukaan lokasi alternatif untuk pelaksanaan CFD, guna mengurai kepadatan dan memberikan ruang yang lebih luas bagi masyarakat.

“CFD sejatinya adalah ruang bagi masyarakat untuk beraktivitas, terutama olahraga. Tapi yang terjadi sekarang, justru terlalu padat. UMKM berdempetan, pengunjung berdesakan. Ini sudah waktunya pemerintah mencari opsi tambahan,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Ratna menyebutkan, salah satu lokasi yang dinilai cukup strategis sebagai alternatif CFD adalah kawasan simpang empat lampu merah di dekat Kantor Bupati Berau dan Taman Cendana. Menurutnya, area tersebut tidak hanya luas dan berada di tengah kota, tetapi juga memiliki akses yang baik bagi masyarakat dari berbagai penjuru.

“Kami sangat mendukung jika pemerintah membuka opsi kedua CFD di sana. Lokasinya representatif, teduh, dan bisa menjadi ruang publik yang inklusif bagi masyarakat,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa dengan adanya titik CFD tambahan, masyarakat tidak hanya mendapatkan ruang yang lebih luas untuk olahraga, tetapi juga peluang lebih besar untuk berekspresi dan berkegiatan sosial, mulai dari pertunjukan seni, diskusi komunitas, hingga sekadar bersantai menikmati udara pagi.

“CFD bukan hanya tentang lari pagi atau senam, tapi juga tentang interaksi sosial, ruang ekspresi publik, bahkan pemberdayaan ekonomi kreatif. Kalau ruangnya makin luas, maka kreativitas masyarakat juga makin berkembang,” jelas Ratna.

Lebih dari itu, ia menyoroti pentingnya pemerataan akses terhadap ruang publik. Menurutnya, tidak semua warga bisa menjangkau kawasan Tepian Segah setiap Minggu pagi. Sementara lokasi seperti Taman Cendana lebih dekat dan mudah diakses oleh warga yang tinggal di kawasan tengah kota dan sekitarnya.

“Kalau hanya satu titik, maka warga dari lokasi yang jauh akan sulit berpartisipasi. Dengan dua titik CFD, pemerintah memberikan keadilan ruang dan kesempatan bagi seluruh masyarakat,” tutupnya.

Usulan ini diharapkan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah, sebagai bentuk respons terhadap dinamika sosial masyarakat yang semakin aktif dan membutuhkan ruang publik yang memadai.(*yf/adv/)