Tanjung Redeb — Kabupaten Berau mencatatkan inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) terendah di Kalimantan Timur pada Juli 2025. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, inflasi di kabupaten berjuluk Bumi Batiwakkal itu hanya sebesar 1,77 persen, lebih rendah dibandingkan wilayah lain di provinsi tersebut.

Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menyebut inflasi tahunan secara keseluruhan di Kalimantan Timur berada di angka 2,08 persen. Kenaikan tersebut terjadi seiring meningkatnya Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,76 pada Juli 2024 menjadi 108,98 pada Juli 2025.

“Inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 3,26 persen, disusul Samarinda sebesar 2,21 persen dan Balikpapan sebesar 1,85 persen,” ujar Yusniar dalam keterangan resminya, Senin, 4 Agustus 2025.

Kelompok pengeluaran yang paling dominan mendorong inflasi adalah makanan, minuman, dan tembakau, dengan laju inflasi mencapai 3,78 persen. Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga mencatatkan angka signifikan sebesar 7,63 persen, serta pendidikan sebesar 3,11 persen.

Sektor lain yang turut menyumbang inflasi antara lain penyediaan makanan dan minuman/restoran (2,18 persen), rekreasi dan budaya (1,62 persen), kesehatan (1,56 persen), serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,66 persen).

Namun, beberapa kelompok pengeluaran justru mengalami penurunan harga, yang membantu menahan laju inflasi. Penurunan terjadi pada kelompok perlengkapan rumah tangga (-1,09 persen), transportasi (-0,16 persen), serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (-0,26 persen).

Secara bulanan (month-to-month), tingkat inflasi Juli 2025 tercatat sebesar 0,06 persen. Sementara itu, inflasi tahun berjalan (year-to-date/y-to-d) mencapai 1,92 persen.(yf)