Tanjung Redeb – Desa Wisata Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, berhasil menorehkan prestasi dengan meraih juara tiga pada ajang Desa Wisata Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2025. Kunci keberhasilan desa wisata ini terletak pada kreativitas Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lahatku Janti yang dipimpin Narton.

Pokdarwis mampu mengemas potensi wisata desa secara atraktif dan bernilai tambah. Mulai dari wisata bahari, kuliner khas pesisir, wisata edukasi mangrove, hingga event budaya tahunan yang rutin digelar. Salah satu andalan yang kini menjadi sorotan adalah Festival Mag Lami Lami yang dijadwalkan berlangsung pada 24–27 September 2025.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Samsiah Nawir, menilai kreativitas Pokdarwis menjadi pembeda utama sekaligus daya tarik bagi dewan juri.

“Pokdarwis Tanjung Batu mampu menghadirkan paket wisata yang beragam dan khas. Mereka tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman budaya, kuliner, hingga edukasi. Inovasi inilah yang membuat Tanjung Batu layak masuk tiga besar,” ujar Samsiah, Senin, 15 September 2025.

Kolaborasi Warga

Keberhasilan ini tidak lepas dari keterlibatan masyarakat. Pemuda desa, ibu-ibu PKK, pelaku UMKM, hingga tokoh adat ikut ambil bagian. Mereka terlibat dalam menyiapkan atraksi budaya, menjaga kelestarian lingkungan, serta menyambut tamu dengan keramahan khas pesisir Berau.

Menurut Samsiah, capaian ini menjadi bukti bahwa kreativitas yang dipadukan dengan kolaborasi mampu mendorong desa wisata naik kelas. Meski masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan sumber daya manusia pariwisata modern, Pokdarwis Tanjung Batu dianggap sudah menunjukkan modal besar berupa inovasi dan semangat gotong royong.

Menuju Level Nasional

Disbudpar Berau memastikan akan memberikan dukungan lebih lanjut. Bentuknya berupa pelatihan, pengembangan infrastruktur, serta memperkuat jejaring kerja sama dengan pihak swasta maupun akademisi. “Kami ingin desa wisata di Berau semakin siap bersaing, tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga nasional,” kata Samsiah.

Tanjung Batu sendiri bersama empat desa wisata terbaik lainnya direkomendasikan mengikuti Wonderful Indonesia Award (WIA) tingkat nasional. Harapannya, kata Samsiah, kreativitas yang ditunjukkan tidak berhenti pada penghargaan semata. “Tanjung Batu diharapkan bisa menjadi role model desa wisata berkelanjutan di Kaltim,” ujarnya menutup.