Antusias Tinggi, 66 Nelayan Berau Menanti Gerai Perizinan Kapal Dibuka
TANJUNG REDEB — Puluhan nelayan di Kabupaten Berau kini hanya tinggal menunggu gerai perizinan kapal benar-benar dibuka. Antusias yang begitu tinggi tercatat 66 nelayan sudah menyiapkan diri mengurus izin, dan jumlah itu masih terus bertambah.
Bagi mereka, legalitas kapal bukan lagi pilihan tetapi kebutuhan mendesak untuk keamanan dan akses bantuan pemerintah.
Namun pelayanan perdana gerai perizinan yang semula dijadwalkan berlangsung pada 4–6 November 2025 ditunda sementara. Para nelayan pun berharap penundaan ini tidak berlangsung lama.
Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Berau, Yunda Zuliarsih, menegaskan bahwa penundaan bukan karena masalah besar, tetapi untuk memastikan administrasi gerai benar-benar matang sebelum dijalankan.
“Ada beberapa hal administratif yang perlu dimaksimalkan agar gerai berjalan optimal. Kami ingin saat layanan dibuka, semua bisa selesai dengan cepat,” jelasnya.
Gerai tersebut nantinya menghadirkan petugas langsung dari Pemerintah Pusat, sehingga proses verifikasi dokumen bisa dilakukan dalam satu tempat tanpa perlu ke luar daerah sebuah perubahan yang sudah lama diharapkan nelayan.
“Gerainya tinggal menunggu kesiapan berkas para nelayan. Kalau semuanya lengkap, layanan bisa langsung dibuka,” tambah Yunda.
Para nelayan sendiri telah menunjukkan respons positif. Mereka menilai keberadaan gerai perizinan bukan beban, tetapi solusi terutama demi menjamin keselamatan saat melaut dan kelancaran pemasaran hasil tangkapan.
Yunda pun meminta seluruh nelayan segera menyempurnakan kelengkapan dokumen agar pembukaan gerai tidak tertunda lebih lama.
“Semakin cepat berkas lengkap, semakin cepat gerai beroperasi,” tegasnya.
Harapannya nelayan sudah siap, pemerintah hanya perlu mempercepat pembukaan. Ketika perizinan kapal sudah di tangan, nelayan bisa bekerja lebih tenang, lebih aman, dan lebih produktif. (adv/akm)
