‎TANJUNGREDEB — Upaya memperkuat pemasaran produk lokal dipastikan semakin konkret. Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskoperindag) Berau, Eva Yunita, menegaskan pembangunan UMKM Center akan mulai direalisasikan pada tahun anggaran 2025, sebagai pusat pemasaran sekaligus pembinaan terpadu bagi pelaku UMKM.

‎Bangunan yang akan berlokasi di kawasan Mal Pelayanan Publik (MPP) di atas lahan lebih dari 4 hektare itu disiapkan bukan hanya untuk memajang produk, tetapi menjadi “mesin penggerak pemasaran UMKM Berau”.

‎ “UMKM Center tidak boleh hanya menjadi galeri. Harus ada kelas pelatihan, termasuk area teknis seperti tata busana, sehingga pembinaan dan pemasaran berada dalam satu lokasi,” tegas Eva.

‎Eva menuturkan seluruh kebutuhan UMKM sudah dipetakan sejak awal perencanaan. Mulai dari etalase pemasaran permanen, ruang kelas pengembangan kapasitas, hingga fasilitas teknis untuk praktik produksi dan penyempurnaan kualitas.

‎“Yang paling penting seluruh kebutuhan sudah terakomodasi di tahap perencanaan. Kalau pembangunan dilakukan bertahap, itu tidak masalah selama masterplannya lengkap sejak awal,” ujarnya.

‎Keberadaan fasilitas pelatihan di area yang sama dengan galeri pemasaran dianggap penting agar peningkatan kualitas produk berjalan seiring dengan peningkatan nilai jual.

‎Sektor busana siap pakai dan kerajinan fashion menjadi yang paling diproyeksikan berkembang di UMKM Center, mengingat minat pembeli luar daerah dan wisatawan semakin tinggi terhadap produk siap pakai.

‎“Pembeli dari luar daerah dan wisatawan cenderung memilih produk yang langsung bisa dipakai. Ini peluang besar bagi UMKM untuk naik kelas dan memperluas pasar,” ungkap Eva.

‎Diskoperindag optimistis UMKM Center akan menjadi titik strategis dalam memperkuat branding UMKM Berau, memperluas jejaring pemasaran, hingga membuka peluang ekspor. (ADV/Akm)