TANJUNG REDEB – Di tengah meningkatnya sorotan terhadap kontribusi perusahaan daerah dalam memperkuat pendapatan asli daerah (PAD), PT Hutan Sanggam Berau (HSB) justru tampil sebagai teladan baru bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Berau. Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Berau itu sukses menunjukkan kinerja keuangan yang solid sekaligus memperluas dampak sosial melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Kabupaten Berau, Selasa (7/10/2025), HSB memaparkan pencapaian yang luar biasa. Tahun 2025 ini, perusahaan menargetkan pendapatan mencapai Rp7 miliar dengan proyeksi kontribusi PAD hingga Rp1,9 miliar, angka tertinggi sejak berdiri pada tahun 2003.

Manajer Pamhut Bina Sosial PT HSB, Anwar Kalfangare, menegaskan bahwa capaian ini adalah hasil kerja keras seluruh jajaran perusahaan dan bukti nyata komitmen HSB untuk terus berkontribusi bagi pembangunan daerah.

“Kami bersyukur karena target pendapatan tahun ini diproyeksikan menjadi yang tertinggi sejak perusahaan berdiri. Insya Allah bisa menembus Rp7 miliar, dengan PAD yang kami harapkan mencapai Rp1,9 hingga Rp2 miliar untuk daerah,” ujar Anwar seusai RDP di ruang rapat gabungan Komisi DPRD Berau.

Lebih lanjut, Anwar menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan tersebut diperoleh melalui optimalisasi perhitungan produksi, efisiensi operasional, serta inovasi model bisnis berbasis kehutanan berkelanjutan.

“Kami sudah mengajukan revisi Rencana Kerja Usaha (RKU) untuk mengubah izin dari hutan alam menjadi hutan tanaman. Dengan demikian, ke depan kami tidak hanya fokus pada pengelolaan hutan, tetapi juga pengembangan sektor pertanian produktif seperti penanaman jagung dan hortikultura. Program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah, baik dalam jaminan pasar maupun pasokan,” terangnya.

Langkah strategis tersebut telah mulai diwujudkan melalui kerja sama dengan masyarakat di Kampung Baturajang. Dari total lahan seluas 78 ribu hektare, sekitar 36 ribu hektare dinilai efektif untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian produktif. Inisiatif ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru, memperkuat ekonomi desa, serta memperluas manfaat langsung ke masyarakat sekitar.

Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Berau, Sumadi, yang memimpin RDP, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kinerja dan transparansi HSB. Ia menilai, performa perusahaan tidak hanya menunjukkan stabilitas finansial, tetapi juga komitmen sosial yang nyata.

“Dari paparan yang kami terima, HSB menunjukkan kinerja yang sangat baik. Target PAD meningkat signifikan dari tahun sebelumnya, dan program CSR-nya pun jelas membawa manfaat bagi masyarakat. Karena itu, kami menilai tidak ada urgensi untuk membentuk Panitia Khusus. HSB sudah berada di jalur yang benar,” kata Sumadi.

Anggota Komisi II DPRD Berau juga mengamini penilaian tersebut. Mereka menilai, PT HSB merupakan salah satu perusahaan daerah yang paling aktif dalam menyalurkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR). Melalui program CSR, perusahaan turut mendukung pembangunan infrastruktur dasar seperti pembukaan dan perbaikan akses jalan antar kampung. Jalan-jalan yang semula hanya digunakan untuk kepentingan operasional kini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk aktivitas sehari-hari, termasuk distribusi hasil pertanian dan mobilitas ekonomi lokal.

Capaian positif ini mempertegas posisi PT Hutan Sanggam Berau sebagai contoh nyata sinergi antara kepentingan bisnis dan pembangunan sosial. Di tengah tantangan sektor kehutanan dan dinamika ekonomi daerah, HSB berhasil membuktikan bahwa perusahaan milik daerah dapat tumbuh sehat, berinovasi, dan tetap berpihak pada kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Berau pun memberikan apresiasi atas capaian tersebut dan berharap keberhasilan HSB dapat menjadi inspirasi bagi seluruh BUMD di Berau. Dengan komitmen terhadap transparansi, inovasi, dan keberlanjutan, PT Hutan Sanggam Berau diyakini akan terus menjadi motor penggerak ekonomi daerah serta simbol kebanggaan masyarakat Berau.(yf)