Menjaga Alam, Menggerakkan Ekonomi: Berau Bangun Proyek Ekonomi Biru
TANJUNG REDEB – Kabupaten Berau mulai menggerakan Konsep Blue Economy Project untung mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan khususnya di wilayah pesisir dan Kepulauan. Dalam menjalankan program ini bukan hanya melibatkan pariwisata, tetapi pengelolaan sumber daya alam dan penguatan ekonomi masyarakat juga sangat penting.
Pengembangan ekonomi biru merupakan bagian penting untuk pembangunan daerah lima tahun ke depan. Bupati Sri Juniarsih menyampaikan dalam mewujudkan Berau kita harus memiliki visi yang bagus, yakni mewujudkan Berau yang maju, unggul, berkelanjutan, makmur, dan sejahtera.
”Semua pasti ingin, hutan tetap hijau, laut tetap indah, dan masyarakat hidup sejahtera. Konsep ekonomi biru menjadi langkah yang penting untuk menuju arah pembangunan berkelanjutan itu,”ujarnya. Jumat (31/10)
Langkah berikutnya yang sedang dirancang mencakup penentuan jenis aktivitas di kawasan proyek percontohan ekonomi biru Berau, yang dikembangkan dengan konsep Blue Natural Capital.
Inisiatif ini dijalankan melalui pendekatan investasi Natural Capital Asset Management, yaitu model pengelolaan yang menjadikan kekayaan alam sebagai aset ekonomi yang harus dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Selain memperkuat potensi pariwisata, Pemerintah Kabupaten Berau juga berkomitmen mengembangkan ekspor produk industri kecil menengah (IKM) dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) bersama Republik Seychelles, sebagai upaya membuka jalur perdagangan menuju pasar Afrika dan Eropa.
“Kami tidak hanya menitikberatkan pada sektor pariwisata, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pengembangan usaha yang berakar pada kearifan lokal. Dukungan diberikan melalui pendampingan, pelatihan, serta penyediaan fasilitas kredit bersubsidi bagi pelaku UMKM,” ujar Sri Juniarsih.
Dukungan dari komunitas internasional tersebut dianggap membuka kesempatan luas bagi produk-produk unggulan daerah untuk menembus pasar dunia, sekaligus memperkuat posisi Berau sebagai mitra strategis di kawasan penyangga Ibu Kota Negara.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, Kabupaten Berau juga masuk sebagai salah satu wilayah prioritas untuk program nasional di bidang pariwisata serta pengembangan kawasan pesisir.
Momentum ini menjadi landasan penting untuk menyusun arah pembangunan yang berorientasi pada pelestarian lingkungan melalui penerapan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
“Ekonomi biru bukan sekadar slogan, tapi arah pembangunan masa depan yang menyeimbangkan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Adv/Akm).

