TANJUNG REDEB- Keterbatasan akses internet masih menjadi tantangan besar bagi sejumlah kampung di Kabupaten Berau. Jangkauan jaringan yang terbatas dan kualitas sinyal yang lemah berdampak pada berbagai sektor, mulai dari layanan publik hingga aktivitas ekonomi masyarakat. Untuk mengatasi persoalan ini, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau kembali mengusulkan pembangunan 41 menara Base Transceiver Station (BTS) ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Kepala Diskominfo Berau, Didi Rahmadi, menjelaskan bahwa saat ini cakupan internet di kampung-kampung masih jauh dari memadai. Bandwidth yang tersedia hanya sebesar 5 Mbps untuk lima titik jaringan, dengan jangkauan maksimal sekitar 50 meter dari titik tersebut.

“Kadang jangkauannya bahkan kurang dari 50 meter, sehingga banyak warga yang tetap tidak bisa menikmati akses internet,” ujarnya pada Sabtu (1/2/2025).

Didi menegaskan, pembangunan BTS menjadi solusi utama untuk memperluas jangkauan internet secara signifikan. Namun, realisasi pembangunan BTS di Berau selama ini belum memenuhi harapan. Dari 43 usulan yang diajukan pada 2024, hanya dua BTS yang terealisasi, yakni di Kampung Kayu Indah, Kecamatan Batu Putih, dan di Biduk-Biduk.

Salah satu kendala yang dihadapi adalah pemilihan lokasi pembangunan BTS yang sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah pusat. Hal ini membuat pembangunan BTS tidak selalu sesuai dengan prioritas kebutuhan daerah.

“Kami di daerah tidak punya kewenangan menentukan lokasi, sehingga beberapa wilayah yang sebenarnya sangat membutuhkan justru tidak terfasilitasi,” jelasnya.

Selain itu, menyewa bandwidth sebagai alternatif juga dinilai tidak efektif karena aksesnya yang terbatas dan biaya yang cukup tinggi. Di beberapa wilayah, tantangan lain muncul dari minimnya infrastruktur pendukung, seperti ketiadaan menara telekomunikasi dan keterbatasan listrik.

“Beberapa kampung masih mengandalkan solar cell untuk kebutuhan listrik, dan kapasitasnya sangat terbatas. Ini membuat penyediaan internet semakin sulit,” tambah Didi.

Meskipun menghadapi berbagai kendala, Pemkab Berau tetap berkomitmen untuk memperluas akses internet di wilayahnya. Usulan pembangunan 41 BTS tahun ini diharapkan dapat memperkecil wilayah blank spot dan meningkatkan kualitas layanan publik.

“Ketersediaan internet yang memadai di kampung-kampung sangat penting, tidak hanya untuk mendukung layanan pemerintahan, tetapi juga pendidikan dan aktivitas ekonomi masyarakat,” tutupnya.

Dengan langkah ini, diharapkan digitalisasi di Berau bisa merata hingga ke pelosok kampung, membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. (*)