TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau menyiapkan strategi menghadapi ancaman pemotongan transfer ke daerah (TKD) dan dana bagi hasil (DBH) tahun depan. Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menyebut kunci penguatan pendapatan asli daerah (PAD) justru terletak di tingkat kampung.

Sri Juniarsih menilai optimalisasi pajak restoran maupun sektor lain yang selama ini dikelola pemerintah daerah tidak cukup menopang pendapatan jika berdiri sendiri. Dukungan masyarakat, terutama melalui potensi ekonomi kampung, dianggap krusial sebagai cadangan kekuatan fiskal di tengah tekanan anggaran.

“Sejak sebelum isu pemotongan DBH ini muncul, kami sudah berupaya meningkatkan PAD. Tapi ini tidak bisa saya lakukan sendirian. Kerja sama dengan masyarakat, khususnya di kampung, sangat dibutuhkan,” ujar Sri Juniarsih, Kamis, 18 September 2025.

Menurutnya, setiap kampung di Berau memiliki potensi berbeda yang bisa diolah menjadi sumber pendapatan. Mulai dari pengembangan sektor wisata, hasil bumi, hingga skema dana karbon dari kawasan hutan yang telah mendapat dukungan Bank Dunia.

“Silakan kampung menggali potensinya. Pemerintah daerah akan membantu lewat konsultasi dengan pihak yang kompeten, sehingga potensi itu bisa menjadi pendapatan asli kampung sekaligus memperkuat PAD,” katanya.

Sri Juniarsih menegaskan, langkah ini tidak dimaksudkan untuk menambah beban masyarakat. Sebaliknya, ia mendorong kemandirian desa agar mampu menghadapi tantangan fiskal dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki.

“Kalau kampung mau maju, pemerintah siap mendorong. Tapi kalau tidak bergerak dan tidak berkompeten, hasilnya tentu akan sama saja,” ujarnya.(akmal/adv)