TANJUNG REDEB – Upaya memperluas akses literasi hingga ke pelosok terus digencarkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusda) Kabupaten Berau. Namun, sejauh ini jumlah perpustakaan di tingkat kampung masih tergolong minim.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Berau, Yudha Budisantoso, mengatakan dari 13 kecamatan yang ada, baru sekitar 30 persen kampung yang memiliki perpustakaan dan berfungsi dengan baik.

“Memang perpustakaan di kampung belum banyak, baru sekitar 30 persen saja,” kata Yudha, Kamis, 11 September 2025.

Untuk meningkatkan angka tersebut, Perpusda mendorong pemerintah kampung agar memanfaatkan Alokasi Dana Kampung (ADK) untuk membangun sekaligus mengelola perpustakaan. Menurut Yudha, regulasi terbaru memungkinkan penggunaan dana desa untuk mendukung sektor literasi.

“Sekarang sudah ada aturan bahwa anggaran desa bisa dipakai untuk membangun dan mengelola perpustakaan. Itu bagian dari prioritas dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya.

Ia menuturkan, sudah ada beberapa kampung yang menjadi contoh karena berhasil mendirikan dan mengelola perpustakaan dengan memanfaatkan dana desa. Perpusda, kata Yudha, juga kerap melibatkan kecamatan agar mendorong kampung yang belum memiliki fasilitas literasi untuk segera membangunnya.

“Kami sudah sering menyarankan kepada kepala kampung. Harapannya, semua kampung di Berau nantinya punya perpustakaan yang benar-benar berfungsi,” pungkasnya.

Bupati Berau, Sri Juniarsih, menegaskan komitmennya untuk memperkuat budaya literasi di tingkat kampung. Menurut dia, perpustakaan kampung bukan sekadar tempat membaca, tetapi juga pusat pembelajaran masyarakat.

“Literasi adalah fondasi bagi kemajuan daerah. Saya mendorong setiap kampung agar memanfaatkan dana desa untuk membangun perpustakaan. Pemerintah daerah siap mendukung dengan pembinaan, buku, dan tenaga pengelola,” kata Sri Juniarsih.

Ia menambahkan, penguatan perpustakaan kampung juga sejalan dengan visi Pemkab Berau dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Kalau akses bacaan tersedia di kampung, anak-anak kita punya kesempatan lebih luas untuk belajar dan berkembang. Itu investasi jangka panjang bagi Berau,” ujar Sri Juniarsih.