Sempat Pincang, Puskesmas Tepian Buah Akhirnya Punya Dokter Lagi
TANJUNG REDEB- Setelah lebih dari tiga bulan mengalami kekosongan tenaga medis, Puskesmas Kampung Tepian Buah di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, akhirnya akan kembali memiliki layanan dasar kesehatan. Mulai awal Agustus 2025, dua tenaga kesehatan resmi ditempatkan di fasilitas tersebut, seorang dokter umum dan seorang ahli gizi.
Kedua tenaga medis ini merupakan bagian dari program Nusantara Sehat yang digagas oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI). Penempatan ini ditegaskan dalam surat tugas resmi bernomor PG.01.05/G.IV/3550/2025, dengan masa tugas terhitung sejak Agustus 2025 hingga akhir Juli 2027.
“Dua tenaga ini adalah bagian dari penugasan nasional Kemenkes yang memang ditujukan untuk memperkuat layanan kesehatan di wilayah yang minim akses,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie, saat dikonfirmasi, Selasa (5/8/2025).
Menurut Lamlay, kondisi kekosongan tenaga medis sebelumnya bukan berarti terjadi pembiaran. Ia menjelaskan bahwa perpindahan sejumlah nakes terjadi karena dinamika administratif, termasuk penempatan ulang setelah pengangkatan CPNS dan PPPK. Kekosongan di Tepian Buah, yang berlangsung sejak awal Mei 2025, merupakan imbas dari rotasi tersebut.
“Memang sempat terjadi kekosongan, tapi bukan karena diabaikan. Tenaga medis yang ada saat itu dialihkan ke fasilitas lain yang juga membutuhkan, dan beberapa di antaranya sudah lulus seleksi ASN,” jelasnya.
Dalam periode kosong itu, warga setempat terpaksa harus dirujuk ke RSUD Tanjung Redeb untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lanjutan. Akses yang terbatas membuat proses rujukan ini tidak selalu mudah, terlebih bagi warga yang tinggal di pedalaman kampung.
Kondisi serupa juga terjadi di Kampung Labanan Makmur, yang juga mendapat tambahan tenaga kesehatan. Di sana, satu dokter umum dan satu petugas kesehatan lingkungan dijadwalkan akan segera mulai bertugas dalam waktu dekat.
Program Nusantara Sehat sendiri telah berjalan sejak 2015 dan ditujukan untuk menjembatani kesenjangan layanan kesehatan di wilayah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).
Para tenaga medis yang tergabung dalam program ini ditempatkan secara khusus di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan tenaga, infrastruktur, maupun akses.
Menanggapi penempatan tersebut, Bupati Berau Sri Juniarsih menyambut baik langkah cepat pemerintah pusat dan Dinkes Berau.
“Ini kabar yang sangat baik, khususnya bagi masyarakat di Kampung Tepian Buah. Kami tentu mengapresiasi perhatian dari Kementerian Kesehatan, karena pelayanan dasar seperti ini sangat vital. Semoga dengan hadirnya dokter dan tenaga gizi, masyarakat bisa kembali merasakan pelayanan kesehatan yang optimal dan berkelanjutan,” ujar Sri Juniarsih.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat agar distribusi tenaga kesehatan dapat berjalan lebih merata di seluruh wilayah Berau, terutama di daerah pedalaman yang masih kerap luput dari perhatian. (adv/yf)
