TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus memperkuat langkah untuk menjadikan kakao lokal sebagai komoditas unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional hingga internasional. Melalui promosi yang konsisten dan strategi kemitraan dengan sektor swasta serta pelaku UMKM, Berau menargetkan lahirnya ekosistem industri kakao yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.

Komitmen itu kembali ditegaskan Bupati Berau Sri Juniarsih Mas saat memperkenalkan produk cokelat olahan khas Berau dalam ajang Kaltim Exhibition Wastra Kaltim di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (18/10/2025) lalu. Dalam pameran yang dihadiri ribuan pengunjung itu, Sri menampilkan beragam produk unggulan daerah—mulai dari cokelat hasil olahan biji kakao pesisir Berau hingga kerajinan tangan berbahan limbah kayu ulin yang memikat mata para pengunjung.

“Cokelat Berau bukan hanya produk, tapi cerminan kemampuan masyarakat lokal mengolah hasil bumi menjadi kebanggaan daerah,” ujar Sri. “Kakao ini tumbuh di tanah subur dan diolah dengan sentuhan rasa khas Berau, yang membuatnya punya karakter kuat dan berbeda.”

Menurutnya, partisipasi Berau dalam ajang tersebut bukan sekadar ajang pameran, melainkan bagian dari strategi besar untuk membuka akses investasi dan kemitraan baru. Melalui kegiatan promosi semacam ini, pemerintah daerah berharap dapat memperluas jejaring pasar bagi produk-produk unggulan, terutama dari sektor perkebunan dan ekonomi kreatif.

“Pameran ini menjadi pintu bagi peluang kolaborasi—baik dalam perdagangan, pariwisata, maupun pengembangan industri berbasis bahan baku lokal seperti kakao dan kopi,” jelasnya.

Biji kakao Berau, lanjut Sri, dikenal memiliki karakter cita rasa yang unik. Hal itu tak lepas dari kondisi geografis wilayah pesisir dan pedalaman, seperti di Kecamatan Segah dan Kelay, yang memiliki tanah subur serta iklim ideal bagi tanaman kakao. Berkat pengolahan pascapanen yang kini memenuhi standar mutu nasional, produk cokelat Berau mulai dilirik sebagai oleh-oleh premium khas Kalimantan Timur.

“Kami ingin cokelat Berau menjadi ikon rasa dari tanah pesisir dan pedalaman, sekaligus pembuka jalan bagi produk lokal kita menembus pasar ekspor,” tegas Sri.

Langkah Pemkab Berau tersebut juga menjadi bagian dari upaya mendorong diversifikasi ekonomi daerah di luar sektor tambang. Dengan potensi kakao yang terus berkembang, Berau menatap masa depan ekonomi berbasis hasil bumi dan kreativitas lokal—seperti aroma kakao yang kian kuat, wangi pembangunan Berau pun diharapkan semakin semerbak. (adv/yf)