TANJUNG REDEB – Komoditas kakao di Kabupaten Berau kini mulai menunjukkan potensi besar untuk menembus pasar internasional. Berdasarkan data Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, total luas lahan kakao di wilayah ini mencapai 1.037 hektare, dengan sebaran terbesar berada di Kecamatan Sambaliung seluas 479 hektare.

Kepala Dinas Perkebunan Berau, Lita Handini, menyampaikan, selain Sambaliung, tanaman kakao juga banyak ditemukan di sejumlah wilayah lain seperti Suaran,Gunta, Kelai, dan Segah.

“Di Suaran seluas 270 hektare, Gunta seluas 158 hektare, Kelai 128 hektare, dan Segah 63 hektare. Beberapa kecamatan lainnya memiliki luas lebih kecil, bahkan ada yang hanya sekitar 20 hektare,” jelasnya beberapa waktu lalu pada saat ditemui di ruang kerjanya.

Kalau total keseluruhan memang tidak terlalu besar, hanya 1.037 hektare. Tapi sebarannya cukup banyak, meski tidak merata,

Ia menjelaskan, Walaupun sebarannya tidak merata, kami Dinas Perkebunan terus berupaya meningkatkan produktivitas dan kualitas kakao lokal agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Salah satu langkah nyata adalah dengan memberikan pembinaan kepada petani untuk menjaga mutu hasil panen.

“Kita sedang mempersiapkan pembinaan bagi petani agar hasil kakao tetap berkualitas, karena kualitas menjadi faktor utama jika ingin menembus pasar ekspor,” ujarnya.

Upaya itu kini mulai membuahkan hasil. Pemerintah Kabupaten Berau bersiap menggelar peluncuran ekspor kakao ke Prancis pada Desember mendatang.

Acara ini rencananya akan dihadiri langsung oleh Bupati Berau, sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras para petani dan pelaku perkebunan lokal.

Menurut Lita, kegiatan peluncuran ekspor ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga bentuk motivasi dan kebanggaan bagi masyarakat.

“Supaya masyarakat tahu, hasil kebunnya bisa sampai ke luar negeri. Itu jadi kebanggaan tersendiri bagi petani,” ujarnya.

Sebelumnya, ekspor serupa juga pernah dilakukan ke Amerika Serikat, dan kini pengiriman ke Prancis menjadi momentum baru yang menegaskan bahwa kakao Berau mulai diakui di pasar global.

Tak hanya itu, pemerintah daerah juga tengah menjajaki kerja sama dengan Belanda untuk memperluas pasar ekspor Eropa.

“Belanda sedang dalam tahap penjajakan. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi,” tambah Lita.

Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah berharap kakao dapat menjadi komoditas unggulan sektor perkebunan Berau.

“Saya berharap kakao dapat membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat petani di masa mendatang,” tutupnya. (Adv/Akm)