Tanjung Redeb – Lagi, PLN di Kabupaten Berau membuat masyarakat naik pitam. Terhitung sampai empat kali dalam semalam listrik byarpet. Yang membuat geram adalah listrik yang tidak langsung padam melainkan turun tegangan terlebih dahulu kemudian mati total, yang bisa membuat tegangan listrik anjlok dan merusak alat elektronik.

“Kami bayar tidak pernah telat tapi pelayanan listrik yang didapatkan seperti ini. Terus terang kecewa sih. Dan ini juga bukan sekali dua kali saja tapi sering bahkan sudah seperti langganan di Berau ini. Alat elektronik saya sudah ada yang rusak akibat kondisi ini,” terang salah satu warga di Tanjung Redeb.

Komentar lainnya juga menyebut jika PLN selalu memberikan alasan dan jawaban klasik jika sudah terjadi pemadaman listrik. Bahkan, hampir setiap ada pemadaman selalu memberikan keterangan dengan alasan yang sama.

“Enak jawabnya, maaf ada gangguan jaringan listrik menyebabkan terganggunya penyaluran listrik utama. Kita mana tahu apanya yang rusak, jaringan yang mana, dan tidak pernah dijelaskan akibat sebenarnya. Jadi kalau ada gangguan jawabannya klasik,” celoteh salah satu warga di grup whatssapp.

Menanggapi hal ini, Sekda Berau Muhammad Said yang ditemui Kamis (3/7/2025) menjelaskan jika dirinya sudah mengetahui akan kekesalan masyarakat ini. Dan akan segera memanggil PLN untuk meminta kejelasan terkait kondisi kelistrikan di Kabupaten Berau.

“Kita akan panggil pihak penyedia listrik ini yakni PLN. Kita juga ingin tahu permasalahan apa yang sebenarnya menyebabkan listrik kembali byarpet,” tegasnya.

Sebelumnya, PLN ULP Tanjung Redeb mengklaim jika kondisi listrik di Kabupaten Berau mulai stabil dan normal bahkan tidak terjadi defisit lagi. Ini karena adanya penambahan mesin pembangkit di PLTD Sambaliung yang berkapasitas 7 MW di awal tahun 2024 lalu. Penambahan mesin ini juga sebagai respon atas permintaan Pemkab Berau untuk mengatasi kekurangan energi.

(MrX)