Tanjung Redeb – -Debat publik terakhir calon bupati dan wakil bupati Berau untuk Pilkada 2024, yang disiarkan langsung oleh stasiun TV nasional pada Sabtu malam (16/11/2024), menjadi sorotan tidak hanya karena adu gagasan yang berlangsung sengit tetapi juga kehadiran dua tokoh kesultanan di tribun pendukung pasangan calon nomor urut 2, Sri Juniarsih-Gamalis.

Terpantau, Raja Muda Perkasa Datu Amir dari Kesultanan Sambaliung beserta pendamping, serta Adji Raden Muhammad Bakhrun dari Kesultanan Gunung Tabur beserta Dewan Adat Kesultanan Gunung Tabur, Pangeran Hadi, turut hadir memberikan dukungan. Mereka mengenakan seragam putih bertuliskan “Sragam” yang merupakan akronim dari nama pasangan calon tersebut. Kehadiran kedua tokoh kesultanan ini menambah semarak tribun pendukung pasangan yang kian mendapat perhatian publik.

Diketahui, debat kali ini mengangkat tema besar Lingkungan, Infrastruktur, dan Ekonomi dengan penekanan pada sektor pariwisata dan UMKM. Dalam forum yang menjadi ajang adu gagasan terakhir sebelum pencoblosan pada 27 November 2024, Sri Juniarsih, yang merupakan petahana, memanfaatkan momen untuk memaparkan strategi unggulannya.

“Sektor pariwisata Berau adalah pintu gerbang menuju kemajuan ekonomi. Kami memiliki lebih dari 10 destinasi unggulan, 217 wisata alam, dan 34 wisata budaya di 13 kecamatan. Ini adalah modal besar yang harus dikelola secara optimal,” ujar Sri Juniarsih.

Ia juga menjelaskan sejumlah program yang telah dan akan dilaksanakan, seperti peningkatan infrastruktur, pembangunan sarana dan prasarana pariwisata, serta pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di seluruh kecamatan. Menurutnya, keberlanjutan sektor pariwisata hanya dapat dicapai melalui keterlibatan aktif masyarakat lokal.

“Pokdarwis adalah mitra strategis kami dalam mengelola potensi wisata. Selain menjaga kelestarian alam, ini juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat,” tegasnya.

Namun, pernyataan tersebut mendapat tanggapan berbeda dari calon wakil bupati nomor urut 1, Agus Wahyudi. Agus Wahyudi mengungkapkan pandangannya yang pesimis terhadap keberhasilan program Pokdarwis dalam mendorong kemajuan sektor pariwisata. Menurutnya, pembentukan Pokdarwis hanya akan berdampak terbatas dan tidak memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan daya tarik pariwisata Berau.

“Kalau sekadar Pokdarwis, itu tidak menggigit. Itu tidak akan memberikan dampak yang signifikan untuk sektor pariwisata Berau,” tegas Agus Wahyudi, yang berpasangan dengan calon bupati Madri Pani.

Debat kedua ini menjadi kesempatan terakhir bagi kedua pasangan calon untuk memaparkan visi dan misi mereka kepada publik sebelum hari pemilihan. Pilkada Berau 2024 semakin memanas menjelang pencoblosan pada 27 November 2024, dengan persaingan ketat antara dua pasangan calon, yakni Madri Pani-Agus Wahyudi dan Sri Juniarsih-Gamalis. (yf)