UMKM Center Jadi Motor Pemerataan Ekonomi, Tak Lagi Terpusat di Kota
TANJUNG REDEB – Upaya memperkecil kesenjangan pertumbuhan ekonomi antarwilayah kini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.
Salah satu strategi yang mulai digencarkan adalah menghadirkan fasilitas pengembangan UMKM yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat berjualan, tetapi juga pusat peningkatan kapasitas pelaku usaha.
Tahun ini, Diskoperindag Berau memulai pembangunan kawasan terpadu berisi Mal Pelayanan Publik (MPP) dan UMKM Center di Jalan Raja Alam II, Kelurahan Rinding. Langkah ini diproyeksikan menjadi titik awal pemerataan ekonomi dari pusat kota hingga ke kecamatan.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Berau, Eva Yunita, menegaskan bahwa kehadiran UMKM Center merupakan pondasi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Tujuan kami bukan hanya menyiapkan lokasi usaha, tapi menghadirkan pusat pembinaan yang bisa melahirkan pelaku UMKM lebih mandiri dan siap bersaing,” ujar Eva.
Ia menambahkan, pelaku UMKM ke depan akan mendapatkan fasilitas lengkap mulai dari pembinaan, pelatihan pengembangan produk, akses jejaring pemasaran, hingga pendampingan usaha di satu lokasi terpadu.
“UMKM tidak hanya diberikan ruang transaksi, tapi juga ruang untuk tumbuh. Semua kebutuhan usaha kami integrasikan dalam satu kawasan,” tegasnya.
Dikombinasikannya UMKM Center dan MPP pun disebut sebagai konsep inovasi yang mendorong sinergi antarwilayah. Masyarakat yang datang mengurus dokumen layanan publik berpotensi sekaligus mendukung produk lokal, yang pada saat sama menggerakkan roda ekonomi pelaku usaha.
“Ada ekosistem ekonomi yang terbentuk. Layanan publik tidak hanya selesai dengan birokrasi, tapi juga memicu aktivitas ekonomi masyarakat,” jelas.
Tidak berhenti di Tanjung Redeb, Diskoperindag sudah menyusun desain pengembangan ke wilayah lain. Kecamatan Talisayan dan Biatan menjadi yang berikutnya agar pelaku ekonomi di pesisir dan hulu tidak lagi bergantung pada pusat kota.
“Kami ingin memberikan akses kemudahan yang sama untuk seluruh masyarakat. Ketika fasilitas pelatihan dan pemasaran tersedia di kecamatan, peluang ekonomi jadi lebih terbuka dan merata,” ungkapnya.
Kami berharap, kehadiran fasilitas terpadu berbasis UMKM ini dapat menjadi simbol transformasi pelayanan publik sekaligus memperkuat perekonomian masyarakat dari akar rumput. (Adv/Akm)
