‎TANJUNG REDEB — Rencana gelaran musik akustik rutin di Panggung Barintak dinilai memiliki potensi besar menggerakkan ekonomi kreatif dan UMKM lokal. Namun keberhasilan program tersebut dikatakan sangat bergantung pada kolaborasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD).

‎Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskoperindag) Berau, Eva Yunita, menyambut baik program tersebut sekaligus menegaskan pentingnya kerja sama antarinstansi agar pelaksanaannya tidak hanya berjalan sementara, tetapi mampu menjadi agenda tetap kota.

‎“Itu ide yang kreatif banget menurut saya. Dari sisi Diskoperindag, kegiatan ini masuk ke ekraf dan UMKM, jadi kami sangat sepakat dan siap mendukung,” ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu.

‎Eva menambahkan, dukungan pemerintah tidak cukup hanya dengan menyelenggarakan pertunjukan musik. Penataan ruang dan alur aktivitas pelaku usaha juga harus diperhatikan agar pelaksanaan tertib serta memberikan kesempatan yang adil.

‎“Kalau acaranya sebulan dua kali misalnya, maka UMKM harus bergiliran. Bulan berikutnya diganti lagi. Semua pelaku usaha harus punya kesempatan. Jangan sampai dimonopoli,”tegasnya.

‎Ia menyebut lokasi sudah ideal karena Panggung Barintak memang disiapkan sebagai ruang ekspresi publik. Namun untuk memastikan kenyamanan penonton, pelaku usaha, dan musisi, diperlukan sinergi dengan dinas teknis lainnya.

‎“Koordinasi lanjutan dengan Dinas Pariwisata penting supaya pelaksanaan rapi dan berkesinambungan. Kalau hanya mengandalkan satu instansi, risikonya kegiatan tidak stabil,” ungkapnya.

‎Eva berharap pola kolaborasi ini dapat menjadi model baru dalam membangun kegiatan kreatif di ruang publik tidak hanya berbasis hiburan, melainkan terencana dan berdampak pada ekonomi masyarakat.

‎“Harapan kami, Panggung Barintak bisa berkembang menjadi ruang kreatif yang berkelanjutan. Ada hiburan, ekonomi bergerak, musisi muda bisa berkarya semua berjalan bersama dan konsisten,” pungkasnya. (Adv/Akm).