Gunung Tabur, Berau — Menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2025 tentang Penguatan Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi Merah Putih, Lurah Gunung Tabur, Achmad Rizhali, SE., ME., secara resmi memfasilitasi pembentukan Koperasi Kelurahan Merah Putih Gunung Tabur pada pekan ini.

 

Musyawarah pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan RT/RW, tokoh masyarakat, pelaku UMKM, kelompok tani, POKDARWIS, serta perwakilan pemuda dan perempuan. Dalam forum tersebut, disepakati struktur kepengurusan dan rencana kerja koperasi, dengan fokus awal pada sektor perkebunan, UMKM, dan pengembangan wisata lokal.

 

“Koperasi Merah Putih ini bukan sekadar wadah ekonomi, tapi juga bentuk konkret dari semangat gotong royong dan kemandirian masyarakat. Gunung Tabur siap menjadi lokomotif ekonomi rakyat di tingkat kelurahan,” ujar Lurah Rizhali.

 

Dari hasil musyawarah, terpilih sebagai Ketua Koperasi adalah Julianto, seorang tokoh pemuda setempat yang dikenal memiliki komitmen tinggi terhadap pemberdayaan ekonomi komunitas.

 

Koperasi ini menjadi salah satu respons tercepat di Kabupaten Berau terhadap arahan Presiden terkait penguatan kedaulatan ekonomi rakyat melalui kelembagaan koperasi berbasis komunitas. Koperasi Kelurahan Merah Putih Gunung Tabur dirancang untuk mengelola dan mendampingi berbagai sektor strategis seperti pertanian rakyat, pengelolaan sumber daya alam lokal, koperasi simpan pinjam, serta integrasi produk UMKM dengan platform digital dan pasar regional.

 

Langkah progresif ini mendapat apresiasi dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Berau. Pejabat Diskoperindag, Dayat Sorang, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif tersebut.

 

“Langkah Kelurahan Gunung Tabur ini sangat tepat. Kami dari Diskoperindag akan mendampingi koperasi ini untuk berkembang, mulai dari pengurusan legalitas, pelatihan manajemen, hingga perluasan akses pasar,” ujarnya.

 

Dalam waktu dekat, koperasi ini akan mengajukan sejumlah program kemitraan kepada dinas terkait, antara lain pengembangan lahan cabai produktif, pelatihan bagi pelaku usaha kecil, serta pengelolaan potensi wisata berbasis budaya Kesultanan Gunung Tabur.