TANJUNG REDEB- Musibah kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Berau, tepatnya di Lamin, Kecamatan Teluk Bayur, Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 02.23 WITA. Peristiwa ini menambah panjang daftar kebakaran yang melanda wilayah tersebut dalam tiga hari terakhir. Hingga berita ini diturunkan, jumlah rumah yang terbakar di Lamin belum dapat dipastikan.

Kebakaran ini merupakan kejadian keempat selama tiga hari terakhir di Berau. Kebakaran pertama terjadi pada Minggu (26/1/2025) subuh di Jalan Milono, Kecamatan Tanjung Redeb. Beberapa jam kemudian, kebakaran kedua terjadi di depan Alun-alun Kecamatan Teluk Bayur. Selanjutnya, kebakaran ketiga terjadi di Simpang Empat Jalan Harm Ayoeb, Kecamatan Teluk Bayur, sebelum akhirnya peristiwa serupa kembali terjadi di Lamin.

Salah seorang warga setempat, Saprianto, mengaku prihatin atas rentetan musibah kebakaran yang melanda Kabupaten Berau.

“Musibah kebakaran ini terjadi berturut-turut dalam beberapa hari terakhir. Kami sangat berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini yang terulang, karena dampaknya sangat besar bagi masyarakat,” ungkapnya.

### **Minimnya Personel Damkar Jadi Kendala Utama**

Minimnya jumlah personel pemadam kebakaran di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau menjadi salah satu kendala utama dalam penanganan kebakaran. Kondisi ini diperparah dengan keterbatasan armada dan peralatan pemadaman yang tersedia.

Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Berau, Askar Husairi, mengungkapkan bahwa jumlah personel yang tersedia jauh dari cukup untuk menangani kebakaran besar. Pada kebakaran hebat di Jalan Milono, Minggu subuh, pihaknya hanya bisa menerjunkan 17 personel dengan 10 unit armada. Bahkan personel yang sedang libur pun telah dikerahkan.

Diketahui, total personel damkar yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Berau hanya berjumlah 40 orang. Dari jumlah tersebut, markas utama di Tanjung Redeb memiliki 17 personel, sementara Kecamatan Kelay hanya memiliki 1 orang petugas damkar.

“Kekurangan personel sangat berpengaruh pada kecepatan, ketepatan, dan efisiensi pemadama,” tambah Askar.

Usulan penambahan personel damkar sebenarnya telah sering disampaikan, namun hingga kini belum terealisasi. Kondisi ini membuat tugas pemadaman kebakaran semakin berat, terutama saat menghadapi musibah berturut-turut seperti yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Pemerintah dan pihak terkait diharapkan segera memberikan solusi untuk mengatasi keterbatasan ini, demi mencegah terulangnya musibah yang berdampak besar bagi masyarakat.  (Marta)